kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.755   0,00   0,00%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Utang luar negeri RI Oktober US$ 341,5 miliar


Sabtu, 16 Desember 2017 / 10:46 WIB
Utang luar negeri RI Oktober US$ 341,5 miliar


Reporter: Sanny Cicilia | Editor: Sanny Cicilia

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Utang Luar Negeri (ULN) Indonesia akhir Oktober 2017 sebesar US$ 341,5 miliar. Angka ini tumbuh 4,8% dibanding bulan yang sama tahun lalu (year on year). 

Dari catatan Bank Indonesia, tercatat kenaikan utang baik dari sektor swasta dan sektor publik (pemerintah dan bank sentral). ULN sektor swasta tumbuh 1,3%, stabil seperti yang dicatat September year on year. Sedangkan pertumbuhan utang luar negeri sektor publik tumbuh 8,4% yoy, lebih rendah ketimbang September yang naik 8,5% yoy. 

Menurut sektor ekonomi, posisi ULN swasta pada akhir Oktober 2017 terkonsentrasi di sektor keuangan, industri pengolahan, listrik, gas, dan air bersih (LGA), serta pertambangan. Pangsa ULN keempat sektor tersebut terhadap total ULN swasta mencapai 77%, relatif sama
dengan pangsa bulan sebelumnya. 

Menurut BI, pertumbuhan utang luar negeri Oktober tumbuh terkendali. "Berdasarkan jangka waktu asal, struktur ULN Indonesia pada akhir Oktober 2017 masih aman karena tetap didominasi ULN jangka panjang," tulis Bank Indonesia dalam rilis resmi, Jumat (15/12). 

Dari porsinya ini, utang jangka panjang mendominasi 86,3%, serta tumbuh 3,9% year on year. Sedangkan utang jangka pendek, tumbuh 10,6% yoy, lebih lambat ketimbang September yang tumbuh 12,6%. 

Selain itu, rasio ULN Indonesia terhadap Produk Domestik Bruto (PDB) pada akhir Oktober 2017 tercatat stabil di kisaran 34%. "Rasio tersebut masih lebih baik dibandingkan dengan rata-rata negara peers," tulis BI.  

Bank Indonesia mengatakan, terus memantau perkembangan ULN dari waktu ke waktu untuk meyakinkan bahwa ULN dapat berperan secara optimal dalam mendukung pembiayaan pembangunan tanpa menimbulkan risiko yang dapat memengaruhi stabilitas perekonomian.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×