kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   -13.000   -0,85%
  • USD/IDR 16.200   -20,00   -0,12%
  • IDX 7.066   -30,70   -0,43%
  • KOMPAS100 1.055   -6,75   -0,64%
  • LQ45 830   -5,26   -0,63%
  • ISSI 215   0,27   0,12%
  • IDX30 424   -2,36   -0,55%
  • IDXHIDIV20 513   -0,30   -0,06%
  • IDX80 120   -0,79   -0,65%
  • IDXV30 124   -1,30   -1,04%
  • IDXQ30 142   -0,32   -0,23%

LSI turun positif bagi rating korporasi & utang RI


Senin, 11 Desember 2017 / 19:51 WIB
LSI turun positif bagi rating korporasi & utang RI


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Lembaga pemeringkat utang internasional Moody's pada Senin (11/12) melansir bahwa Liquidity Stress Indicator (LSI) di Asia menurun, yakni dari 27,6% pada Oktober menjadi 26,4% pada November.

LSI ini menyatakan opini atau persepsi yang mengukur likuiditas korporasi yang kualitas ratingnya tidak terlalu bagus. Hal ini meliputi bagaimana kemampuan mereka generate cash dari sumber internal maupun pendanaan eksternal sehingga kewajiban cash mereka memenuhi untuk 12 bulan mendatang.

Indonesia sendiri LSI-nya mengalami penurunan LSI dari sebelumnya 24% pada Oktober menjadi 23,1% pada November. Dari penurunan ini, Ekonom Bank Permata Josua Pardede melihat bahwa ini adalah indikasi bahwa ekonomi Indonesia tengah menuju perbaikan.

Hal ini, menurut Josua, akan membuat jalan untuk kenaikan sovereign rating Indonesia semakin mulus. Meskipun penurunan LSI Indonesia sendiri belum turun signifikan,

“Ini kami harap jadi indikator positif buat rating korporasinya dan nantinya buat sovereign rating Indonesia. Kalau korporasinya membaik, sovereign-nya juga akan sejalan. Keduanya saling punya hubungan langsung sehingga rating utang bisa membaik dalam jangka menengah,” kata Josua kepada KONTAN, Senin (11/12).

Josua mengatakan, harapan ini sejalan dengan ekspektasi ekonomi tahun depan di mana konsumsi rumah tangga Indonesia terus membaik sehingga kapasitas produksi sektor riil meningkat.

Adapun menurut Josua, tahun depan adalah satu tahun sebelum pemilu di mana secara historis, tren ekonomi selalu positif.

“Kalau kita lihat 2014 dan 2009 pada beberapa pemilu terakhir. Kami harap tren ini akan berulang di tahun depan. Apalagi pilkada ini yang mengadakan provinsi besar seperti Jateng, Jabar, Jatim, yang kontribusinya terhadap ekonomi nasional cukup besar,” kata dia.

“Stabilitas ekonomi juga masih bisa ter-manage dengan baik sehingga tidak mempengaruhi sentimen bisnis dan investor,” lanjutnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×