Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto
Peneliti radikalisme dan gerakan Islam, Ridlwan Habib melihat ajakan Ikatan Dai Aceh seharusnya ditanggapi positif Jokowi dan Prabowo.
"Tes baca Alquran bagi seorang calon pemimpin yang beragama Islam sangat wajar dan sangat demokratis. Justru publik makin tahu kualitas calonnya," ujar Ridlwan Habib dilansir Tribunnews.com.
Ridlwan menjelaskan, jika seorang non-Muslim dipaksa membaca Alquran barulah melanggar Pancasila dan asas demokrasi.
Namun baik Jokowi dan Prabowo sama-sama Muslim. "Membaca Alquran adalah ibadah harian yang sangat lazim dilakukan oleh jutaan muslimin setiap hari di Indonesia. Saya yakin Pak Jokowi dan Pak Prabowo tidak ada masalah dengan itu," imbuh Ridlwan.
Justru, kemampuan membaca Alquran menambah trust atau rasa percaya dari masing-masing voter atau kelompok pemilih.
"Misalnya Pak Prabowo kan diusung oleh ijtima ulama, tentu sangat wajar kalau umat ingin tahu dan ingin mendengar bacaan Alquran Pak Prabowo," katanya.
Di Indonesia ada jutaan Taman Pendidikan Al Quran (TPA) yang setiap hari mendidik anak anak untuk bisa membaca Al Quran.
"Tes baca Al Quran akan sangat memotivasi anak anak itu untum bercita cita tinggi. Apalagi kalau disiarkan live di televisi, "kata Ridlwan.
Soal lokasi, lanjutnya, tidak harus di Aceh, bisa saja dilakukan di Jakarta dengan para penguji yang didatangkan dari Aceh.
"Kalau alasan kesibukan dan teknis itu gampang sekali. Ada ribuan masjid di Jakarta yang bisa dipakai misalnya Istiqlal atau masjid Sunda Kelapa," kata Ridlwan.
Tes baca Alquran juga akan mengakhiri perdebatan soal kualitas beragama masing-masing calon .
"Ini justru peluang emas bagi masing masing kubu untuk mendapatkan simpati dari kelompok pemilih Islam, "kata Ridlwan.