Reporter: Benedicta Prima | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Guna mencapai target inklusi keuangan tahun ini yaitu sebesar 75%, pemerintah memetakan enam fokus kegiatan.
Antara lain peningkatan literasi keuangan dan perlindungan konsumen, perluasan pembukaan rekening, percepatan sertifikasi hak properti masyarakat yang dapat dijadikan agunan, optimalisasi dalam layanan agen bank, peningkatan layanan keuangan digital dan transaksi non tunai serta penguatan monitoring dan evaluasi keuangan inklusif.
"Fenomena keuangan inklusif ini indikatornya bukan sekadar jumlah pemilik rekening tetapi juga seberapa aktif," jelas Menteri Koordinator Bidang Perekonomian, Darmin Nasution saat memimpin Rapat Koordinasi DNKI, Senin (21/1) di kantornya.
Darmin menjelaskan saving saat ini terlalu rendah dibanding investasi. Sebagian besar pendapatan masyarakat tidak banyak digunakan untuk konsumsi dan simpanan aktif. "Syarat menjadi aktif adalah taruh di bank atau instrumen keuangan," tambah Darmin.
Selain itu, pentingnya penguatan strategi keuangan inklusif karena ekonomi modern memerlukan sektor keuangan untuk memobilisasi dana dari masyarakat seperti dari fintech. Serta masyarakat cenderung melakukan simpanan jangka panjang dalam bentuk tanah.
"Masyarakat perlu aktif secara inklusif membangun ekosistem perekonomian yang baik untuk jangka panjang," jelas Darmin.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News