Reporter: Siti Masitoh | Editor: Tendi Mahadi
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Uni Emirat Arab (UEA) memastikan komitmennya untuk melakukan investasi ke Indonesia sebesar US$ 32,7 miliar atau setara dengan Rp 466 triliun (kurs dollar Rp14.260).
Menteri Investasi/Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) Bahlil Lahadalia menyampaikan, investasi tersebut nantinya akan masuk dan dikelola Indonesia Investment Authority (INA) dan Kementerian Investasi melalui beberapa sektor.
Bahlil bilang, komitmen investasi UEA sebesar US$ 32,7 miliar tersebut merupakan akumulasi dari investasi yang ditangani oleh INA maupun oleh Kementerian Investasi. Investasi tersebut masuk ke beberapa sektor, mulai dari kesehatan, energi baru terbarukan (EBT), infrastruktur pelabuhan serta pangan.
“Ini juga masuk ke dalam persoalan pangan untuk mendorong agar bibit di tangan kita semakin baik dan mempunyai nilai produksi yang tinggi,” kata Bhlil dalam keterangannya pada Youtube Sekretariat Presiden, Kamis (4/11).
Baca Juga: Pemerintah alihkan saham BRI dan Mandiri senilai Rp 45 triliun kepada LPI
Melihat ketertarikan minta UEA untu berinvestasi ke Indonesia, Bahlil mengatakan pemerintah telah bersepakat untuk mendorong percepatan realisasi investasi ini dengan berbagai cara.
Pertama, memberikan keyakinan dan jaminan kepada para investor agar perizinan dapat dilakukan dengan cepat, termasuk di dalamnya adalah percepatan penyelesaian persoalan-persoalan yang sifatnya menjadi kewajiban negara, seperti insentif.
Kedua, pemerintah Indonesia sepakat untuk membangun kolaborasi yang baik antara investor dari UAE dengan pengusaha nasional yang ada di Indonesia maupun UMKM.
Bahlil meliat hasil komunikasi dari kedua pimpinan kedua negara dan delegasi Indonesia, persepsi para investor yang ada di Uni Emirat Arab kepada pemerintah Indonesia semakin hari semakin baik.
Baca Juga: Dampingi Jokowi, Menko Airlangga paparkan rangkaian agenda COPS 26 di Glasgow
“US$ 32,7 miliar ini merupakan hasil dari kepercayaan yang baik kepercayaan investor dari UEA ke Indonesia,” ungkapnya.
Ke depannya, pemerintah akan menargetkan investasi ke Indonesia harus di atas US$ 35 miliar, Bahlil juga mengatakan, Indonesia tidak akan cenderung fokus pada negara tertentu saja untuk membuka minat mereka berinvestasi, namun akan dibuka kepada semua negara.
Selanjutnya: Lebih 2 jam Jokowi dan Putra Mahkota MBZ bahas ibu kota baru, EBT, perdagangan
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News