kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

UMP tahun 2022 seperti Jakarta, Banten, Jatim dll naik tipis, daya beli tertekan


Selasa, 23 November 2021 / 07:33 WIB
UMP tahun 2022 seperti Jakarta, Banten, Jatim dll naik tipis, daya beli tertekan
ILUSTRASI. UMP tahun 2022 seperti Jakarta, Banten, Jatim dll naik tipis, daya beli tertekan


Reporter: Adi Wikanto, Vendy Yhulia Susanto | Editor: Adi Wikanto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kenaikan upah minimum provinsi (UMP) tahun 2022 tak memuaskan bagi buruh. Kenaikan UMP tahun 2022 di Jakarta, Jawa Timur, Jawa Barat, Jawa Tengah, Banten, Bangka Belitung, Sumatera, Kalimantan, Sulawesi hingga Papua hanya naik tipis.

Kementerian Ketenagakerjaan mencatat UMP pada tahun 2022 naik rata-rata sebesar 1,09%. Kenaikan UMP tahun 2022 yang kecil karena kondisi perekonomian pada tahun ini tumbuh lambat akibat pandemi Covid-19.

Seperti diketahui, pertumbuhan ekonomi merupakan salah satu unsur penentuan kenaikan UMP setiap tahun. Selain itu, faktor penentu kenaikan UMP adalah inflasi.

Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah menyampaikan besaran kenaikan UMP itu saat menggelar konferensi pers tentang Kebijakan Penetapan Upah Minimum Pekerja 2022 pada 16 November 2021. Kebijakan penetapan Upah Minimum diatur dalam Undang-undang Nomor 11 Tahun 2020 tentang Cipta Kerja dan aturan turunannya PP Nomor 36 Tahun 2021 tentang Pengupahan.

Baca juga: Resmi ditetapkan, ini perbandingan UMP di Pulau Jawa tahun 2022, Jakarta tertinggi

Daftar UMP tahun 2022

Dikutip dari Kompas.com, berikut daftar UMP tahun 2022 di sejumlah daerah per Minggu 21 November 2021:

Para gubernur di Indonesia telah menetapkan upah minimum di masing-masing wilayahnya. Tercatat, kenaikan upah minimum provinsi (UMP) 2022 rata-rata naik 1,09%.

  1. UMP tahun 2022 Sumatera Utara: Rp 2.522.609
  2. UMP tahun 2022 Sumatera Barat: Rp 2.512.539
  3. UMP tahun 2022 Sumatera Selatan: Rp 3.144.446
  4. UMP tahun 2022 Bengkulu: Rp. 2.238.094
  5. UMP tahun 2022 Riau: Rp 2.938.564
  6. UMP tahun 2022 Kepulauan Riau: Rp 3.050.172
  7. UMP tahun 2022 Jambi: Rp 2.649.034
  8. UMP tahun 2022 Kepulauan Bangka Belitung: Rp 3.264.881
  9. UMP tahun 2022 DKI Jakarta: Rp 4.452.724
  10. UMP tahun 2022 Jawa Barat: Rp 1.841.487
  11. UMP tahun 2022 Jawa Tengah: Rp 1.813.011
  12. UMP tahun 2022 Jawa Timur: Rp 1.891.567
  13. UMP tahun 2022 Daerah Istimewa Yogyakarta (DIY): Rp 1.840.951
  14. UMP tahun 2022 Banten: Rp 2.501.203
  15. UMP tahun 2022 Bali: Rp 2.516.971
  16. UMP tahun 2022 Kalimantan Selatan: Rp 2.906.473
  17. UMP tahun 2022 Kalimantan Timur: Rp 3.014.497
  18. UMP tahun 2022 Kalimantan Barat: Rp 2.434.328
  19. UMP tahun 2022 Kalimantan Tengah: Rp 2.922.516
  20. UMP tahun 2022 Kalimantan Utara: Rp 3.016.738
  21. UMP tahun 2022 Sulawesi Selatan: Rp 3.165.876
  22. UMP tahun 2022 Sulawesi Utara: Rp 3.310.723
  23. UMP tahun 2022 Sulawesi Tengah: 2.390.739
  24. UMP tahun 2022 Sulawesi Tenggara: Rp 2.710.595
  25. UMP tahun 2022 Sulawesi Barat: Rp 2.678.863
  26. UMP tahun 2022 Gorontalo: Rp 2.800.580
  27. UMP tahun 2022 Nusa Tenggara Barat (NTB): Rp 2.207.212
  28. UMP tahun 2022 Papua: Rp 3.561.932
  29. UMP tahun 2022 Papua Barat: Rp 3.200.000.

Besaran UMP tahun 2022 di daerah lain masih menunggu keputusan gubernur. Sebagai perbandingan, berikut daftar UMP tahun 2021

  1.         UMP 2021 wilayah Aceh: Rp 3.165.031,00
  2.         UMP 2021 wilayah Sumatera Utara: Rp 2.499.423,06
  3.         UMP 2021 wilayah Sumatera Barat: Rp 2.484.041,00
  4.         UMP 2021 wilayah Sumatera Selatan Rp 3.043.111,00
  5.         UMP 2021 wilayah Riau: Rp 2.888.564,01
  6.         UMP 2021 wilayah Kepulauan Riau: Rp 3.005.460,00
  7.         UMP 2021 wilayah Jambi: Rp 2.630.162,13
  8.         UMP 2021 wilayah Bangka Belitung: Rp 3.230.023,66
  9.         UMP 2021 wilayah Bengkulu: Rp 2.215.000,00
  10.         UMP 2021 wilayah Lampung: Rp 2.432.001,57
  11.         UMP 2021 wilayah DKI Jakarta: Rp 4.416.186,548
  12.         UMP 2021 wilayah Jawa Barat: Rp 1.810.351,36
  13.         UMP 2021 wilayah Jawa Tengah: Rp 1.798.979,00
  14.         UMP 2021 wilayah Jawa Timur: Rp 1.868.777,08
  15.         UMP 2021 wilayah D.I Yogyakarta: Rp 1.765.000,00
  16.         UMP 2021 wilayah Banten: Rp 2.460.996,54
  17.         UMP 2021 wilayah Bali: Rp 2.494.000,00
  18.         UMP 2021 wilayah Kalimantan Selatan: Rp 2.877.448,59
  19.         UMP 2021 wilayah Kalimantan Timur: Rp 2.981.378,72
  20.         UMP 2021 wilayah Kalimantan Barat: Rp 2.399.698,65
  21.         UMP 2021 wilayah Kalimantan Tengah: Rp 2.903.144,70
  22.         UMP 2021 wilayah Kalimantan Utara: Rp 3.000.804,00
  23.         UMP 2021 wilayah Sulawesi Selatan Rp 3.165.876,00
  24.         UMP 2021 wilayah Sulawesi Utara: Rp 3.310.723,00
  25.         UMP 2021 wilayah Sulawesi Tenggara: Rp 2.552.014,52
  26.         UMP 2021 wilayah Sulawesi Tengah: Rp 2.303.711,00
  27.         UMP 2021 wilayah Sulawesi Barat: Rp 2.678.863,10
  28.         UMP 2021 wilayah Gorontalo: Rp 2.788.826,00
  29.         UMP 2021 wilayah Nusa Tenggara Barat: Rp 2.183.883,00
  30.         UMP 2021 wilayah Nusa Tenggara Timur: Rp 1.950.000,00
  31.         UMP 2021 wilayah Maluku Maluku: Rp 2.604.961,00
  32.         UMP 2021 wilayah Maluku Utara: Rp 2.721.530,00
  33.         UMP 2021 wilayah Papua: Rp 3.516.700,00
  34.         UMP 2021 wilayah Papua Barat: Rp 3.134.600,00

Tak hanya mengecewakan bagi buruh, kenaikan UMP di daerah industri seperti Jakarta, Jawa Barat, Jawa Timur, Banten, Riau dll tersebut juga bakal memberi efek minim bagi pertumbuhan ekonomi tahun 2022.

Ekonom CORE Indonesia Yusuf Rendy Manilet menilai, kenaikan UMP tahun 2022 relatif kecil dibanding tahun-tahun sebelumnya. Padahal, pemerintah menargetkan pertumbuhan ekonomi di atas 5% dan inflasi di kisaran 3% pada tahun depan.

"Ini kan akhirnya akan menahan konsumsi, khususnya konsumsi kelas menengah ke bawah di tahun depan karena kenaikannya tidak signifikan dibandingkan dengan target inflasi maupun pertumbuhan ekonomi tahun depan," ujar Yusuf saat dihubungi, Senin (22/11).

Yusuf mengatakan, tingkat konsumsi dan daya beli masyarakat dapat meningkat apabila pemerintah menerbitkan kebijakan tambahan untuk mendongkrak daya beli kelas pekerja menengah ke bawah. Misalnya tahun ini pemerintah menyiapkan bantuan sosial tunai maupun bantuan subsidi upah.

Baca Juga: Tak menguntungkan pekerja, rumus penetapan upah minimum perlu dikoreksi

"Pertanyaannya adalah apakah pemerintah mau menyiapkan program yang relatif mirip dengan yang disediakan di tahun ini dan tahun lalu ketika pemerintah di saat bersamaan menekan defisit fiskal," ujar Yusuf.

Dihubungi secara terpisah, Direktur Eksekutif Indef, Tauhid Ahmad, memprediksi tingkat konsumsi masyarakat akan turun seiring dengan kenaikan UMP 2022 yang relatif rendah dibanding tahun-tahun sebelumnya. Sebab, tahun depan diproyeksikan inflasi mendekati 3%.

"Bagaimana bicara daya beli optimal, konsumsi mereka akan menyesuaikan," ucap Tauhid.

Dia khawatir kenaikan UMP yang rendah ini berdampak pada tidak diimpelementasikannya kenaikan tersebut di lapangan. "PP 36/2021 jadinya kontraproduktif," ujar Tauhid.

Baca Juga: Kenaikan upah minimum tahun 2022 rata-rata 1,09%, ini kata ekonom

Tauhid menilai, kenaikan UMP tidak akan sampai 3% pada tahun-tahun berikutnya, meski ekonomi sudah membaik ke depannya. Lebih lanjut, Tauhid menilai UMP tidak serta merta menjadi instrumen untuk mengentaskan kemiskinan. Sebab, untuk pengentasan kemiskinan diperlukan adanya penciptaan lapangan kerja.

"Tergantung katakanlah kalau misalnya ada investasi baru masuk dengan standar upah yang seperti ini. Mungkin dari sisi itu bisa mendorong katakanlah orang yang menganggur atau berada di bawah garis kemiskinan bisa mendapatkan pekerjaan karena upah yang seperti ini. Tapi saya kurang begitu yakin kalau misalnya upah ini bisa langsung mengurangi kemiskinan," jelas Tauhid.

Sementara itu, Menteri Ketenagakerjaan Ida Fauziyah mengatakan, kebijakan upah minimum ditujukan sebagai salah satu instrumen pengentasan kemiskinan serta untuk mendorong kemajuan ekonomi Indonesia melalui pengupahan yang adil dan berdaya saing.

Ia menyebut, penetapan upah minimum yang tidak sesuai dengan peraturan perundangan berpotensi menyebabkan sejumlah hal. Diantaranya, menurunkan Indeks daya saing Indonesia khususnya pada aspek kepastian hukum. Serta menurunnya kepercayaan investor terhadap sistem hukum Indonesia.

"Mempersempit ruang dialog kesepakatan upah serta penerapan struktur dan skala upah," ucap Ida.

Ida mengatakan, apabila upah minimum ditetapkan lebih tinggi dari ketentuan maka akan berpotensi terhambatnya perluasan kesempatan kerja baru; terjadinya substitusi tenaga kerja ke mesin (otomatisasi proses produksi);

Kemudian, memicu terjadinya PHK; mendorong terjadinya relokasi dari lokasi dari lokasi yang memiliki nilai UMK tinggi kepada lokasi yang memiliki nilai UMK yang lebih rendah. Serta mendorong tutupnya perusahaan, khususnya pada situasi pandemi Covid-19 saat ini.

Itulah daftar UMP tahun 2022 di berbagai daerah di Indonesia seperti Jakarta, Banten, Jawa Barat, Jawa Tengah, Jawa Timur, Bangka Belitung, Kalimantan, Sumatera, Sulawesi hingga Papua.

 

Selanjutnya: UMP Jawa Timur tahun 2022 naik Rp 22.790, jauh dari usulan buruh, ini rinciannya

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×