kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.679.000   7.000   0,42%
  • USD/IDR 16.489   96,00   0,58%
  • IDX 6.553   282,72   4,51%
  • KOMPAS100 956   48,39   5,33%
  • LQ45 743   39,76   5,65%
  • ISSI 203   6,53   3,32%
  • IDX30 385   20,69   5,67%
  • IDXHIDIV20 466   21,08   4,74%
  • IDX80 108   5,22   5,07%
  • IDXV30 111   3,40   3,15%
  • IDXQ30 127   6,44   5,36%

Udar Pristono klaim hartanya halal


Selasa, 23 September 2014 / 22:39 WIB
Udar Pristono klaim hartanya halal
ILUSTRASI. Semangka bermanfaat meredakan nyeri otot.


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

JAKARTA. Kejaksaan Agung diminta tidak gegabah menggunakan pasal tindak pidana pencucian uang terhadap tersangka korupsi proyek pengadaan dan peremajaan transjakarta, Udar Pristono. Semua harta mantan kepala Dinas Perhubungan itu bersumber dari usaha halal, dan tidak terkait proyek pengadaan dan peremajaan transjakarta.

Demikian disampaikan kuasa hukum Udar, Wa Ode Nur Zaenab, kepada Kompas.com, Selasa (23/9), melalui surat elektronik. "Semua bisa dibuktikan dengan bukti dokumen yang otentik," kata Zaenab.

Ia mengatakan, sebagian harta Udar, yang menurut Kejagung mencapai Rp 50 miliar, bersumber dari warisan. Warisan itu dijual dan hasilnya digunakan untuk membeli beberapa bidang lahan/bangunan serta unit apartemen. Properti tersebut selanjutnya disewakan sehingga Udar memeroleh penghasilan tambahan.

Zaenab mengatakan, properti tersebut diperoleh sebelum terjadinya pengadaan bus transjakarta tahun anggaran 2013 senilai Rp 1,5 triliun.

"Semua hal terkait asal usul harta kekayaan klien kami dapat dibuktikan secara terang benderang," katanya.

Sebelumnya, Kejagung mengatakan, Udar akan dikenakan pasal tindak pidana pencucian uang. "Perkembangan terakhir kasus transjakarta ini, Udar sudah dikenai TPPU. Sudah fixed," kata Kapuspenkum Kejagung RI Tony Spontana di Gedung Kejagung, Jakarta, Jumat. 
 
Tony menambahkan, pihak kejaksaan sudah memiliki bukti permulaan yang cukup untuk menjerat Udar dengan pasal tersebut, "Bukti permulaan ini dari keterangan tersangka, pemenang lelang, dan laporan PPATK (Pusat Pelaporan dan Analisis Transaksi Keuangan)," kata Tony. (Hindra Liuw)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Mastering Finance for Non Finance Entering the Realm of Private Equity

[X]
×