Sumber: Antara | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
BANDAR SERI BEGAWAN. Indonesia berpeluang meningkatkan penerimaan devisa dari wisatawan mancanegara asal Brunei Darussalam meskipun jumlah penduduk negara itu hanya sekitar 400.000 jiwa.
Minister Counsellor Ekonomi Kedutaan Besar RI Brunei Darussalam, Rudhito Widagdo di Bandar Seri Begawan, Minggu (8/2) mengatakan, kendala peningkatan wisman Brunei saat ini adalah terbatasnya angkutan udara.
"Hanya ada satu penerbangan, itu pun dengan jadwal yang tidak bersahabat," kata Rudhito.
Ia menyebutkan saat ini hanya ada satu penerbangan ke Indonesia dari Brunei yaitu maskapai Royal Brunei dengan jadwal dari Brunei pukul 02.00 sementara dari Jakarta pukul 02.00.
Menurut Rudhito, yang diminati wisatawan Brunei untuk dikunjungi terutama adalah Bandung. "Dalam waktu dekat kita akan bawa sejumlah warga Brunei ke Surabaya untuk mempromosikan daerah itu," katanya.
Menurut dia, ekspor berbagai produk seperti garmen dan makanan kurang prospektif karena pasar Brunei yang kecil.
Ia juga menyebutkan saat ini Brunei juga menjadi daerah transit untuk penerbangan ke Arab Saudi dalam rangka ibadah umroh. "Dulu penerbangan untuk umroh transitnya di Hongkong, sekarang di Brunei, ini peluang bisnis yang bisa digarap," katanya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News