kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Turis asing seret, turis lokal menjadi bidikan


Kamis, 23 Juli 2020 / 06:10 WIB
Turis asing seret, turis lokal menjadi bidikan


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Markus Sumartomjon

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah mulai menyusun strategi untuk menumbuhkan roda ekonomi di masa pandemi setelah unsur kesehatan dan ekonomi berjalan beriringan dengan pembentukan Komite Kebijakan. Salah satu targetnya adalah mendongkrak pariwisata.

Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi Luhut Binsar Pandjaitan bilang, saat ini, sektor pariwisata mendapatkan hantaman selama pandemi. Akibatnya sekitar 2.000 hotel terpaksa menghentikan operasional dan membuat lebih dari 180.000 tenaga kerja sektor pariwisata dan ekonomi kreatif di PHK dan dirumahkan.
Pemerintah kini berupaya agar bisnis wisata bisa tumbuh lagi. Karena susah mengundang wisatawan asing, pemerintah kini fokus menggarap turis domestik. 

Baca Juga: Pelaku industri wisata siap terapkan protokol kesehatan

Menurut Luhut, saban tahun, ada 300 juta perjalanan pelancong dalam negeri yang melakukan perjalanan sehingga ini bisa menjadi peluang. 
Apalagi, saat ini sekitar 55% produk domestik bruto Indonesia berasal dari turis domestik. "Kami mulai di kuartal ketiga ini mencoba melakukan pada turis domestik dan diharapkan turis domestik bisa sampai 70%," harap Luhut, Rabu (22/7).

Baca Juga: Menparekraf sebut wisata alam akan jadi idola saat era new normal

Tak cuma itu saja, Luhut juga menyebut, pemerintah berupaya pariwisata bisa memantik pergerakan ekonomi kreatif dan pariwisata melalui penyerapan anggaran belanja pemerintah. Pertama melalui belanja barang di Kementerian dan Lembaga untuk produk UMKM melalui Lembaga Kebijakan Pengadaan Barang/Jasa Pemerintah (LKPP).
Kedua menggencarkan gerakan nasional Bangga Buatan Indonesia yang mendorong UMKM menggunakan platform digital. Ketiga, lewat kegiatan dan aktivitas pemerintah pusat di daerah, dimana setiap kegiatan pemerintah pusat di daerah memiliki dampak peningkatkan ekonomi.

Baca Juga: Devisa pariwisata anjlok 97% gara-gara corona, begini respons pemerintah

"Sudah ada daerah yang buka wisatanya bertahap, seperti Bali. Nanti dari Pak Gubernur Bali nanti tanggal 30 akan dibuka Nusa Dua buat turis domestik," katanya.

Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Wishnutama Kusubandio berharap para pengelola wisata serta perhotelan juga tetap menerapkan protokol kesehtan. Ia juga melihat beberapa daerah sudah siap dalam melaksanakan protokol kesehatan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Kami lihat banyak daerah yang sudah persiapkan protokol kesehatan dengan sangat baik salah satunya adalah Bali. Kemudian Banyuwangi. Beberapa daerah sudah persiapan ke arah sana, seperti Toba, Bintan, Belitung, Labuan Bajo dan lainnya yang sudah kami cek persiapannya ke arah sana," jelasnya.

Sekjen Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran menjelaskan sektor perhotelan dan restoran sudah siap menerapkan protokol kesehtan, meski diakui menambah anggaran operasional 10%. Untuk itu ia harap, turis yang datang tidak cuma untuk kebutuhan senang-senang saja tapi juga turis untuk berbisnis.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×