Reporter: Ratih Waseso | Editor: Handoyo .
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Menteri Pariwisata dan Ekonomi Kreatif (Menparekraf) RI Wishnutama Kusubandio menyebutkan ke depan salah satu sektor wisata yang diuntungkan saat era new normal ialah wisata alam.
Hal tersebut lantaran kondisi terbuka di wisata alam membuat risiko lebih rendah saat berwisata di tengah pandemi. Dibanding Hongkong, Singapura, Sidney, New York yang dinilai cenderung berisiko tinggi dikunjungi wisatawan di tengah pandemi Covid-19.
Baca Juga: Devisa pariwisata anjlok 97% gara-gara corona, begini respons pemerintah
"Kebetulan Indonesia dalam hal ini dibandingkan negara lain kita memiliki wisata alam seperti kita lihat Danau Toba, Labuan Bajo kemudian Bali dan tempat lainnya," jelas Wishnutama saat Webinar Reaktivasi Sektor Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Memasuki Adaptasi Kebiasaan Baru, Rabu (22/7).
Oleh karenanya pelaksanaan protokol kesehatan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif ditekankan Wishnutama sangat penting. Pihaknya sudah melihat ke beberapa daerah wisata di Indonesia dan menilai bahwa beberapa daerah sudah terlihat siap dalam pelaksanaan protokol kesehatan di sektor pariwisata dan ekonomi kreatif.
"Kami lihat banyak daerah yang sudah persiapkan protokol kesehatan dengan sangat baik salah satunya adalah Bali. Saya sudah saksikan sendiri persiapannya dan saya cukup yakin pelaksanaannya mudah-mudahan selalu disiplin ke depan dan juga di Banyuwangi. Beberapa daerah sudah persiapan ke arah sana, seperti Toba, Bintan, Belitung, Labuan Bajo dan lainnya yang sudah kami cek persiapannya ke arah sana," jelasnya.
Penerapan protokol kesehatan yang disiplin disebut Wishnutama sebagai kunci agar sektor pariwisata dan ekonomi kreatif dapat bangkit dengan cepat.
Baca Juga: Satu pimpinan positif corona, UNS Solo ditutup sementara
Ia menyampaikan pada 2018 sendiri wisatawan Indonesia yang ke luar negeri mencapai 8 juta orang, dan rata-rata mereka mengeluarkan US$ 9 juta di luar negeri. Maka melihat potensi tersebut bagaimana Indonesia bisa mengalihkannya ke pariwisata domestik.
"Saat bom Bali mungkin wisatawan Indonesia bisa ke luar negeri tapi kalau sekarang kan ngga bisa. Sambil tunggu buka buat wisatawan mancanegara untuk kesini, maka kita dorong wisatawan domestik agar bisa berwisata di destinasi wisata kita, dan bantu pemulihan pariwisata," imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News