kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.319.000 0,00%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Pelaku industri wisata siap terapkan protokol kesehatan


Rabu, 22 Juli 2020 / 20:53 WIB
Pelaku industri wisata siap terapkan protokol kesehatan
ILUSTRASI. Pelaku industri pariwisata khususnya di sektor hotel dan restoran sudah siap menyambut pemulihan pariwisata di era new normal.


Reporter: Ratih Waseso | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Pelaku industri pariwisata khususnya di sektor hotel dan restoran sudah siap menyambut pemulihan pariwisata di era new normal.

Sekjen Perhimpunan Hotel dan Restoran Indonesia (PHRI) Maulana Yusran menyebut, penerapan protokol kesehatan jadi poin utama yang harus dilakukan pelaku industri wisata sektor perhotelan dan restoran.

"Saat ini hotel-hotel dan restoran siap menjalankan protokol kesehatan dengan acuan Keputusan Menteri Kesehatan (KMK) No 328 tahun 2020. Kami dari pelaku usaha sekarang buat ekspose untuk penerapan tersebut buat promosi produk dan kepercayaan bagi pengunjung. Jadi mereka lihat proses kami lakulan protokol tersebut," kata Maulana saat dihubungi Kontan.co.id pada Rabu (22/7).

Baca Juga: Menparekraf sebut wisata alam akan jadi idola saat era new normal

Dengan penerapan protokol kesehatan di industri pariwisata maka akan meningkatkan kepercayaan diri para wisatawan dan pengunjung.

Maulana menyebut ada dua jenis wisatawan domestik di Indonesia. Pertama, wisatawan leisure yang memang ingin berekreasi. Kedua, business tourism.

Maulana menyebut potensi wisatawan leisure besar akan terjadi pada Natal dan Tahun Baru. Apalagi ada kebijakan libur Lebaran atau cuti bersama yang dialihkan pada akhir tahun nanti.

Ia berharap pemerintah bisa mendorong business tourism terlebih dahulu, yang nantinya akan membuat hotel kembali aktif.

"Pergerakan business tourism itu kan kebanyakan domestik, mayoritas dari kegiatan pemerintah. Kami berharap kegiatan di hotel dari pemerintah bisa (diaktifkan) agar hotel dan restoran kembali aktif," imbuhnya.

Maulana menambahkan dari kebijakan protokol kesehatan di hotel dan restoran akan menambah biaya operasional hampir 10% dari total biaya.

Baca Juga: Devisa pariwisata anjlok 97% gara-gara corona, begini respons pemerintah

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
EVolution Seminar Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×