kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45926,73   11,38   1.24%
  • EMAS1.310.000 -1,13%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tumiran: 900.000 barrel sulit tercapai


Jumat, 19 September 2014 / 21:04 WIB
Tumiran: 900.000 barrel sulit tercapai
ILUSTRASI. Inilah 4 Cara Membuka File Word yang Terkunci dengan Mudah


Reporter: Jane Aprilyani | Editor: Andri Indradie

JAKARTA. Keputusan asumsi sub makro produksi lifting minyak bumi sebesar 900.000 barrel per hari (barrels of oil equivalent per day/BOEPD) jadi perdebatan. Menurut Tumiran, Anggota Dewan Energi Nasional, ketetapan produksi minyak bumi akan sulit mencapai angka tersebut. "Untuk capai produksi 800.000 per barrel saat ini saja sulit," ujarnya di acara Seminar Nasional Ikatan Perstatistikan Indonesia, Jakarta, Jumat (19/9).

Kalaupun produksi ditetapkan 900.000 per barrel, lanjut Tumiran, akan butuh waktu satu tahun agar bisa terealisasi. Apalagi, jika tidak ada lapangan minyak blok Cepu. Padahal, blok Cepu di Jawa Tengah baru beroperasi satu hingga dua tahun mendatang. Tentu akan sangat sulit. "Bayangkan saja, sumur-sumur baru saja, kita tidak ada. Harusnya, sumur-sumur tua yang banyak dikelola Pertamina diverfikasi ulang," imbuhnya.

Kata Tumiran, Indonesia harus menginvestigasi sumur-sumur peninggalan Belanda, termasuk blok Cepu. Di Indonesia saja, sumur peninggalan Belanda mencapai 100 lebih. Jika kita bisa mengkajinya kembali, tentu target lifting kemungkinan besar bisa tercapai.

Sekadar mengingatkan, belum lama ini Dewan Perwakilan Rakyat (DPR) menyetujui asumsi makro sub sektor Minyak dan Gas Bumi (Migas), serta sub sektor ketenagalistrikan dalam Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2015. Salah satu poinnya adalah target lifting minyak bumi tahun depan sebesar 900.000 barrel per hari alias sudah merupakan hasil koreksi dari target sebelumnya yang ditetapkan 845.000 barrel per hari.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×