Reporter: Barratut Taqiyyah Rafie | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berikut adalah sejumlah artikel yang menjadi trending di Kontan.co.id:
Orang dalam bobol dana nasabah Rp 58,95 miliar
PT Bank Negara Indonesia Tbk atau BNI menegaskan bahwa dana nasabah tetap aman. Nasabah dan masyarakat tidak perlu khawatir untuk tetap bertransaksi di BNI. Direktur Bisnis Korporasi BNI Putrama Wahju Setyawan menuturkan, peristiwa yang terjadi di Ambon merupakan perbuatan oknum dalam sebuah sindikat, sehingga tidak dapat mempengaruhi kondisi BNI secara umum.
Nasabah dan masyarakat umum disebutnya tidak perlu khawatir untuk tetap bertransaksi dan menyimpan dananya di BNI.
Menurut Putrama yang akrab disapa Iwan, terdapat beberapa faktor yang menjadi harus diperhatikan nasabah agar tidak khawatir dengan sistem perbankan di BNI, yaitu Pertama, Operasional layanan perbankan di BNI tetap berjalan normal, termasuk di seluruh outlet yang berada di bawah koordinasi Kantor Cabang Utama Ambon.
Laurensius Marshall Sautlan Sitanggang
Tiga menteri masih dampingi Jokowi
iga pejabat menteri dan setara menteri di kabinet kerja periode 2014-2019 masih mendampingi Presiden Joko Widodo bertemu tamu negara usai pelantikan sebagai presiden 2019-2024.
Mereka adalah Menteri Luar Negeri Retno Marsudi, Menteri Sekretaris Negara Pratikno, dan Sekretaris Kabinet Pramono Anung. Ketiganya terlihat mendampingi Jokowi dalam pertemuan tersebut.
Baca Juga: Ini harapan Ketua Umum Nasdem Surya Paloh terhadap Jokowi-Ma'ruf Amin
Sejumlah negara memang dijadwalkan bertemu dengan Jokowi. Antara lain Wakil Presiden China Wang Qishan, Wakil Presiden Vietnam Dang Thi Ngoc Thinh, dan Wakil Presiden Myanmar Henry Van Thio.
Abdul Basith
Pasca Jokowi dilantik, IHSG sudah jenuh beli
Presiden dan Wakil Presiden RI periode 2019-2024 telah dilantik. Analis OSO Sekuritas Sukarno Alatas menilai pelantikan tersebut akan menjadi sentimen positif bagi pasar di pekan ini.
“Bisa jadi pelaku pasar sudah mengantisipasi sebelum pelantikan dengan melakukan pembelian makanya tekanan beli tinggi pada indeks harga saham gabungan (IHSG) selama lima sampai enam hari ini,” jelas Sukarno, Minggu (20/10).
Kendati akan menguat, Sukarno melihat IHSG akan terkoreksi terlebih dahulu karena IHSG sudah cenderung naik dan jenuh beli. Untuk itu, dalam sepekan Sukarno memprediksi IHSG menguat terbatas 6.150-6.282.
Benedicta Prima
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News