kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45898,78   -24,72   -2.68%
  • EMAS1.326.000 0,53%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tom Lembong: Yang tenteng barang branded norak


Kamis, 12 Oktober 2017 / 13:16 WIB
Tom Lembong: Yang tenteng barang branded norak


Reporter: Ghina Ghaliya Quddus | Editor: Dessy Rosalina

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Indonesia kaya akan komoditas yang berhubungan dengan industri gaya hidup atawa lifestyle. Namun belum dikembangkan secara serius. Menurut Presiden Joko Widodo, Indonesia harus mengambil peluang tersebut.
 
Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM)Thomas Lembong setuju dengan hal ini. Ia mengatakan, perlu disadari bahwa ratusan juta penduduk dunia tengah bergabung ke kelas menengah.

Di tengah ratusan juta penduduk dunia bergabung ke kelas menengah ini, menurut Thomas, ada pergeseran pola konsumsi dari offline ke online. Adapun menurutnya, ada shifting dari yang sebelumnya perilaku konsumen lebih kepada object oriented, sekarang lebih ke experience dan memories.

“Orang tidak terlalu incar barang branded, yang menenteng barang branded cenderung dinilai norak,” katanya di sela acara Trade, Tourism, Investment Seminar di ICE BSD, Tangerang Selatan, Kamis (12/10).

Menurut Tom, yang dianggap keren oleh konsumen saat ini adalah lebih kepada pengalaman menjelajah dunia ketimbang berbelanja barang. “Selfie di Labuan Bajo baru dianggap keren. Misalnya buat vlog traveling pakai drone camera pas lagi bungee jumping. Di media sosial sudah tidak keren pertunjukkan luxury branded items,” ujarnya.

Di tengah perilaku konsumen yang berubah ini, menurut Tom, Indonesia memiliki peluang. Namun belum dikembangkan secara serius. 

“Kita punya lifestye commodity dan lifestyle services yaitu pariwisata. Kita dalam posisi yang kuat untuk garap posisi ini. Mereka butuh mebel, rempah-rempah lalu mereka juga mau berwisata,” ucapnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×