Reporter: Kiki Safitri | Editor: Khomarul Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Harga pangan di Indonesia Timur masih tinggi, kendati tak terpaut jauh dengan wilayah Barat. Sihard Pohan, Direktur sarana dan logistik Kementerian Perdagangan menyebut, upaya pembangunan infrastruktur tol laut masih belum maksimal.
"Pada prinsipnya, programnya ini sudah berhasil untuk menyalurkan penyediaan barang pokok dan barang penting.Tapi diparitas harga sampai saat ini belum optimal," kata Sihard kepada Kontan.co.id, Rabu (24/10).
Sihard menyebut, beberapa faktor yang menjadi penyebab program ini belum optimal adalah masalah rantai distribusi yang masih belum dapat dipangkas. Ini karena kapal besar tidak dapat menyalurkan langsung ke pelabuhan, dan membutuhkan kapal kecil dengan jarak 300 meter sehingga mengeluarkan biaya tambahan.
"Ada juga faktor lain seperti pelabuhannya yang belum bisa disinggahi oleh kapal besar. Jadi harus nyambung lagi dengan kapal-kapal kecil. Lalu ada juga buruh pelabuhan yang mematok bayaran tinggi," ungkapnya.
Namun demikian, Sihad menjamin untuk komoditi pangan yang diatur pemerintah berupa harga eceran tertinggi (HET) dipastikan tidak akan bergejolak. "Tujuannya kan untuk mengurangi disparitas harga, tapi khusus barang yang sudah diatur HET, tetap ada acuannya baik di wilayah barat maupun di timur," tegasnya.
Sebelumnya Menteri Perhubungan Budi Karya Sumadi juga menyebut program tol laut masih memiliki kekurangan dan belum sempurna dalam pelaksanaannya. Namun upaya penyempurnaan ini terus dilakukan. "Tol laut belum sempurna, ada yang harus ditingkatkan, kita bahu-membahu meningkatkan tol laut tersebut," ujarnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News