Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Badan Pusat Statistik (BPS) mencatat adanya penurunan harga (deflasi) sebesar 0,04% mom pada bulan September 2021. Dengan demikian, inflasi secara tahun ke tahun tercatat 1,60% year on year (yoy) dan tingkat inflasi tahun kalender atau sepanjang tahun berjalan 2021 sebesar 0,80% year to date (ytd).
Melihat capaian inflasi yang rendah tersebut, ekonom Bank Mandiri Faisal Rachman memperkirakan tingkat inflasi masih akan rendah hingga akhir tahun 2021.
Bahkan, ini berpotensi berada di bawah kisaran sasaran Bank indonesia (BI) yang sebesar 2% hingga 4%.
“Kami memperkirakan tingkat inflasi berada di 1,7% hingga 1,9% pada akhir tahun 2021. Namun, tetap ada peluang untuk naik ke 2% dengan catatan ada pemulihan ekonomi yang lebih cepat dari yang diperkirakan,” ujar Faisal kepada Kontan.co.id, Jumat (1/10).
Baca Juga: BPS: Persediaan melimpah jadi penyebab penurunan harga pada September 2021
Belum lagi, ada optimisme pada kuartal IV 2021 tekanan inflasi akan mulai meningkat seiring dengan pemulihan ekonomi dan peningkatan inflasi dari sisi permintaan seiirng dengan pemulihan kasus Covid-19.
“Jadi, memang masih akan tergantung dengan ketidakpastian pandemi, terutama terkait dengan pembatasan aktivitas,” tambah Faisal.
Faisal kemudian memerinci beberapa hal lain yang mendorong rendahnya inflasi pada tiga bulan terakhir tahun ini.
Pertama, harga emas, yang diperkirakan menurun akibat pemulihan ekonomi global dan adanya pengetatan kebijakan moneter (tapering off) dari The Federal Reserve (The Fed).
Baca Juga: Mantap! Kinerja manufaktur kembali berdaya pada September 2021