kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Tinggal Selangkah Lagi, Indonesia Bisa Jadi Negara Maju dengan Pendapatan US$ 10.000


Senin, 25 Juli 2022 / 05:59 WIB
Tinggal Selangkah Lagi, Indonesia Bisa Jadi Negara Maju dengan Pendapatan US$ 10.000
ILUSTRASI. Menurut Menko Marves Luhut Pandjaitan, dalam satu dekade ke depan, pendapatan per kapita Indonesia di kisaran US 10.000.


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Dalam satu dekade mendatang, outlook perekonomian Indonesia terbilang cerah. Hal tersebut diungkapkan oleh Menteri Koordinator Bidang Kemaritiman dan Investasi (Menko Marves) Luhut Binsar Pandjaitan di hadapan para pengusaha dalam acara Komite Bilateral Tiongkok-Kadin di Jakarta, dikutip Minggu (24/7/2022). 

Dalam 8 tahun terakhir, menurut Luhut, Indonesia telah mentransformasi ekonomi menjadi lebih efisien, lebih maju, dan tidak terlalu bergantung pada komoditas. Hal tersebut dicapai melalui hilirisasi industri, peningkatan efisiensi melalui digitalisasi, dan transformasi perdesaan. 

"Melalui upaya transformasi ekonomi yang konsisten, ekonomi Indonesia dapat selangkah lagi menuju menjadi negara maju. Dalam satu dekade ke depan, PDB Indonesia dapat meningkat hingga 3,0 triliun dollar AS dengan pendapatan per kapita di kisaran 10.000 dollar AS," ujarnya.  

Cara Indonesia tembus jadi negara maju

Luhut menjelaskan, ketahanan ekonomi Indonesia didorong oleh proses transformasi ekonomi. Selain itu, perekonomian Indonesia tidak lagi mengandalkan komoditas mentah. 

Dengan adanya hilirisasi industri, Indonesia mendapat transfer teknologi, nilai tambah, serta penciptaan lapangan kerja untuk tenaga kerja lokal. 

"Hal ini juga membuat pemerataan ekonomi khususnya di daerah luar Jawa, contoh: IMIP, IWIP, Kaltara, hilirisasi EV Battery Supply Chain. Melalui hilirisasi industri, pembangunan menjadi lebih merata dan mendorong industrialisasi di wilayah timur Indonesia," ucap mantan Menko Polhukam ini. 

Selanjutnya, akan semakin banyak potensi pengembangan hilirisasi industri di Indonesia, yang juga dapat dilakukan secara multi-partit dengan kerja sama multi negara. 

Untuk mendorong kolaborasi di tingkat global, Indonesia aktif menjalin kerja sama dengan berbagai negara dunia. 

"Para pengusaha dapat saling berkolaborasi untuk melengkapi mata rantai industri di Indonesia, menjaga kestabilan ekonomi Indonesia, dan membawa Indonesia ke level PDB negara maju," ucapnya. 

Penanganan masalah minyak goreng di Tanah Air 

Dalam kesempatan tersebut, Luhut juga bercerita soal penanganan minyak goreng di tanah air yang harganya sempat melejit hingga barangnya sempat langka di pasaran. 

Luhut pada acara Komite Bilateral Tiongkok-Kadin di Jakarta tersebut mengatakan, ketidakpastian situasi global, salah satunya perang Rusia ke Ukraina, akan berdampak terhadap stabilitas perekonomian. Begitu pula dengan kenaikan harga pangan. 

Di tengah berbagai tantangan dan ketidakpastian tersebut lanjut Luhut, dibutuhkan kebijakan penanganan yang cepat dan terintegrasi sebagaimana penanganan Covid-19. 

"Pola penanganan covid-19 yang cepat, terintegrasi dan komprehensif juga diterapkan dalam kebijakan pengendalian minyak goreng menjaga kondisi pemulihan dan stabilitas makroekonomi Indonesia," kata Luhut. (Penulis Ade Miranti Karunia)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Luhut: RI Selangkah Jadi Negara Maju, Pendapatan Per Kapita Bisa Tembus 10.000 Dollar AS ", Klik untuk baca: https://money.kompas.com/read/2022/07/24/193000926/luhut--ri-selangkah-jadi-negara-maju-pendapatan-per-kapita-bisa-tembus-10.000?page=all#page1

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×