kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.482.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.490   -65,00   -0,42%
  • IDX 7.496   -47,74   -0,63%
  • KOMPAS100 1.161   -10,37   -0,89%
  • LQ45 930   -7,66   -0,82%
  • ISSI 225   -1,75   -0,77%
  • IDX30 479   -4,07   -0,84%
  • IDXHIDIV20 576   -4,59   -0,79%
  • IDX80 132   -1,10   -0,82%
  • IDXV30 142   -0,97   -0,68%
  • IDXQ30 160   -1,14   -0,70%

Tim khusus untuk Papua harus hasilkan keputusan konkret


Senin, 07 November 2011 / 15:46 WIB
Tim khusus untuk Papua harus hasilkan keputusan konkret
ILUSTRASI. Bos Amazon Jeff Bezos dan Bos Microsoft Bill Gates


Reporter: Eka Saputra | Editor: Rizki Caturini

JAKARTA. Anggota Komisi X Dewan Perwakilan Rakyat Republik Indonesia (DPR RI) asal Papua, Diaz Gwijangge, menyayangkan sikap pemerintah yang terkesan lamban dalam menangani masalah-masalah yang terjadi Papua, seperti kasus PT Freeport.

“Sampai saat ini belum ada peradilan hukum atas pelbagai pelanggaran yang terjadi. Padahal kalau kondisi di sana memburuk, yang menderita bukan hanya orang Papua, tapi juga ada masyarakat dari etnis lain yang tinggal di Papua,” ujarnya, hari ini (7/11).

Selain itu ia pun memprotes eksploitasi kekayaan alam yang terus-menerus dilakukan di tanah Papua, tapi sama sekali tidak memberi kompensasi bagi orang Papua. “Pemerintah harus menggelar dialog dengan tokoh Papua, mengusut peristiwa kekerasan dan mengolah kekayaan alam Papua untuk rakyat,” tandasnya.

Namun, ia pun mengakui ada masalah terkait otonomi khusus Papua, terutama dalam pengelolaan dananya. Untuk itu ia mendukung upaya pemerintah yang membentuk tim khusus untuk menyelesaikan persoalan di Papua. Ia tidak mempermasalahkan latar belakang orang yang tergabung dalam tim khusus, artinya tidak masalah jika bukan orang Papua, namun ia meminta tim tersebut memberikan hasil yang konkret.

“Kalau tim ini bekerja harusnya ada hasil yang secara berkelanjutan yang diumumkan ke publik, supaya bisa dievaluasi. Dengan demikian persoalannya tidak menumpuk dan menjadi bom waktu yang bisa meledak sewaktu-waktu,” ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Eksekusi Jaminan Fidusia Pasca Putusan MK Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES)

[X]
×