Reporter: Fahriyadi, RR Putri Werdiningsih | Editor: Dadan M. Ramdan
JAKARTA. Ambruknya terowongan Big Gossan milik PT Freeport Indonesia yang menewaskan 28 orang pekerja menjadi pelajaran berharga atas lemahnya pengawasan terhadap keselamatan kerja di pertambangan. Atas dasar itu, pemerintah membentuk tim investigasi independen untuk menelusuri penyebab kecelakaan maut tersebut.
Menteri Energi dan Sumber Daya Mineral Jero Wacik mengatakan, tim investigasi independen ini akan melakukan penyelidikan menyeluruh, apakah ada unsur kesengajaan atau tidak dalam kecelakaan dalam training facility milik PT Freeport.
"Tim ini juga diberi mandat untuk melakukan pengecekan dari sisi keselamatan terhadap areal pertambangan bawah tanah di perusahaan tambang lainnya yang beroperasi di Indonesia," katanya, Rabu (22/5).
Jero menjelaskan, tim investigasi independen berisi ahli dan akademisi yang memahami bidang pertambangan, salah satunya berasal dari Instititut Teknologi Bandung (ITB). Selain tim investigasi yang sedang bekerja, Jero menyebutkan, pihaknya sudah mengutus inspektur tambang dari Kementerian ESDM untuk ikut mengecek ke lapangan.
Direktur Utama PT Freeport Indonesia Rozik B. Soetjipto menyebutkan, proses investigasi oleh tim independen tengah berlangsung. "Freeport akan membantu kelanjutan dari proses evakuasi dan investigasi," ujarnya. Sebab itu, PT Freeport sementara waktu mengentikan proses produksi. Tapi, Rozik mengaku belum tahu sampai kapan penghentian produksi tersebut berlangsung. "Kami akan mengecek ulang mengenai keselamatan tambang bawah tanah ini," janjinya.
Wakil Ketua DPR Priyo Budi Santosa mengungkapkan, pihaknya siap mengawasi proses investigasi oleh pemerintah dan tim independen. Meski begitu, DPR tidak bakalĀ terlibat dalam investigasi namun akan terus memonitor proses tersebut sampai selesai.
DPR juga mengingatkan PT Freeport agar tidak mengelak dari tanggung jawab hukum jika hasil investigasi ini menemukan indikasi perusahaan tambang asal Amerika itu lalai. "Freeport jangan lepas tanggung jawab," tegasnya.
Asal tahu saja, terowongan tambang PT Freeport Indonesia runtuh pada 14 Mei lalu. Sebanyak, 28 orang tewas dan 10 lainnya selamat.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News