kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.476.000   8.000   0,54%
  • USD/IDR 15.868   74,00   0,46%
  • IDX 7.162   0,64   0,01%
  • KOMPAS100 1.096   2,00   0,18%
  • LQ45 871   -0,64   -0,07%
  • ISSI 217   0,83   0,38%
  • IDX30 445   -1,15   -0,26%
  • IDXHIDIV20 538   -2,37   -0,44%
  • IDX80 126   0,23   0,18%
  • IDXV30 135   -0,38   -0,28%
  • IDXQ30 148   -0,60   -0,40%

Tiga tersangka penyebar malware JS Sniffer berhasil diciduk


Jumat, 24 Januari 2020 / 23:30 WIB
Tiga tersangka penyebar malware JS Sniffer berhasil diciduk
ILUSTRASI. Kasubdit II Dittipidsiber Bareskrim Porli Kombes Pol Himawan Bayu Aji (kedua kanan) bersama Kasubbagopinev Bagpenum Ropenmas Div Humas Polri AKBP Shinto Silitonga (kanan), Acting Assistant Director Cybercrime Interpol James Tan (kedua kiri) dan Head of In


Sumber: Kompas.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktorat Tindak Pidana Siber Bareskrim Polri menangkap tiga tersangka penyebar malware yang disebut JS Sniffer. JS Sniffer adalah malware berjenis penyusup yang dibuat untuk memantau seluruh informasi pada situs yang menjadi target.

"Tersangka ada tiga yaitu inisial K (35), NA (23) dan ANF (26)," kata Kasubdit II Dittipidsiber Bareskrim Polri Kombes Himawan Bayu Aji di Gedung Bareskrim Polri, Jakarta Selatan, Jumat (24/1).

Ia mengatakan bahwa ketiganya ditangkap pada 20 Desember 2019. K ditangkap di Yogyakarta, sementara dua tersangka lainnya diciduk di Jakarta.

Baca Juga: Saran buat pengguna Android, hapus 17 aplikasi ini

Ketiganya memanfaatkan kerentanan situs e-commerce untuk menyisipkan malware tersebut. Dengan adanya malware JS Sniffer, pelaku dapat mengumpulkan data milik pengunjung situs.

Data yang didapatkan pelaku di antaranya, nomor kartu kredit, nama dan alamat pemilik kartu kredit, nomor telepon, e-mail, hingga akun Paypal.

Himawan mengatakan bahwa data tersebut digunakan para pelaku untuk berbelanja. "Yang digunakan oleh tersangka untuk bisa mendapatkan keuntungan dengan menyebarkan virus malware kepada e-commerce," ujarnya.

Total situs yang telah terinfeksi malware JS Sniffer sebanyak 2,440 situs e-commerce di berbagai negara. Berdasarkan keterangan polisi, tak hanya di Indonesia, malware tersebut juga menjangkit situs di Inggris, Afrika Selatan, Australia Amerika Serikat, hingga Hongkong.



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×