kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Tiga hari berturut-turut kasus corona di Indonesia di angka 2.000, mulai menurun?


Rabu, 04 November 2020 / 00:00 WIB
Tiga hari berturut-turut kasus corona di Indonesia di angka 2.000, mulai menurun?


Reporter: Avanty Nurdiana, SS. Kurniawan | Editor: S.S. Kurniawan

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Sudah tiga hari berturut-turut, kasus harian virus corona baru di Indonesia ada di angka 2.000, setelah sebelumnya dalam lebih dari sebulan terakhir lebih banyak di level 4.000.

Bahkan, pada Senin (3/11) lalu, Indonesia hanya mencatat 2.618 kasus baru virus corona. Angka ini terendah sejak 26 Agustus yang saat itu melaporkan 2.306 infeksi Covid-19.

Data Satuan Tugas Penanganan Covid-19 menyebutkan, pada Selasa (3/11), ada tambahan 2.973 kasus baru virus corona di Indonesia, sehingga total infeksi di negara kita menjadi 418.375.

Setelah mencapai puncak pada 25 September dengan hampir 5.000 kasus baru, tepatnya 4.823, infeksi harian virus corona di negara kita memang dalam tren menurun.

Baca Juga: WHO: Beberapa bulan ke depan, situasi pandemi corona akan sangat sulit

Libur panjang berpotensi memicu lonjakan kasus 

Juru bicara Satgas Penanganan Covid-19 Wiku Adisasmito mengatakan, perkembangan kasus virus corona cenderung menurun dari pekan sebelumnya. Pekan ini terjadi penurunan kasus positif sebesar 17,1%. 

Meski demikian, pekan ini masih ada provinsi-provinsi yang perlu mendapat perhatian dengan kenaikan kasus tertinggi. Yakni, Sumatra Barat naik 142, Kepulauan Riau naik 137, DI Yogyakarta naik 76.

Baca Juga: UPDATE Corona Indonesia, Selasa (3/11): Tambah 2.973 kasus, jaga jarak & pakai masker

"Sedangkan kasus sembuh, sampai dengan hari ini berjumlah 349.497 kasus atau 83,5%. Dimana kasus sembuh dunia adalah 71,9%," kata Wiku dalam keterangan pers yang disiarkan kanal YouTube Sekretariat Presiden, Selasa (3/11). 

Hanya, Wiku mengungkapkan, lonjakan kasus virus corona berpeluang terjadi pasca libur panjang pekan lalu. Tren lonjakan kasus pasca libur panjang pernah terjadi saat libur panjang Idul Fitri dan hari Kemerdekaan RI.

Senada, Ketua Tim Mitigasi Ikatan Dokter Indonesia (IDI) Dr Adib Khumaidi, SpOT menyebutkan, aktivitas masyarakat pada libur panjang pekan lalu berpotensi memicu lonjakan kasus virus corona. 

Baca Juga: IDI : Jumlah pasien Covid 19 bakal melonjak dalam dua pekan usai long weekend

Menurut Adib, lonjakan kasus Covid-19 akan mulai terlihat dalam kurun waktu sekurang-kurangnya dua minggu mendatang. Pada libur panjang sebelumnya di periode Mei terjadi lonjakan kasus 41% dan Agustus ada peningkatan 21%. 

"Yang perlu diwaspadai terutama adalah orang tanpa gejala (OTG) yang berpotensi menularkan pada orang lain tanpa disadari," ungkap dia yang menambahkan, liburan meningkatkan mobilitas manusia sekaligus transmisi virus.

Selanjutnya: Satgas Covid-19 dan Kemenkes luncurkan program penguatan tracing di 51 kabupaten/kota

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×