kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.179   21,00   0,13%
  • IDX 7.071   87,46   1,25%
  • KOMPAS100 1.057   17,05   1,64%
  • LQ45 831   14,47   1,77%
  • ISSI 214   1,62   0,76%
  • IDX30 424   7,96   1,91%
  • IDXHIDIV20 511   8,82   1,76%
  • IDX80 121   1,93   1,63%
  • IDXV30 125   0,91   0,73%
  • IDXQ30 141   2,27   1,63%

Tiga catatan gelaran debat kedua pilpres versi kubu Prabowo-Sandi


Rabu, 20 Februari 2019 / 14:43 WIB
Tiga catatan gelaran debat kedua pilpres versi kubu Prabowo-Sandi


Sumber: TribunNews.com | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Direktur Relawan Badan Pemenangan Nasional (BPN) Prabowo-Sandi, Ferry Mursyidan Baldan meminta KPU RI mengevaluasi beberapa poin penting dalam pelaksanaan debat kedua, Minggu (17/2).

Ferry datang ke KPU mewakili BPN dalam rapat evaluasi yang digelar bersama dua kubu tim kampanye dan pihak media penyelenggara. Rapat tersebut berlangsung tertutup.

"Ada beberapa hal yang kami ingin sampaikan pada kesempatan nanti," katanya, di KPU RI, Rabu (20/2).

Catatan BPN diantaranya soal fish bowl atau tempat pengundian pertanyaan di sesi 2 dan 3, performa moderator sebagai pengatur lalu lintas debat, serta tata tertib yang dianggap bias soal kategori pernyataan ofensif.

Terkait fish bowl, menurutnya filosofi undian tidak tergambar lewat konsep tersebut. Pasalnya pertanyaan itu diambil oleh kedua capres dari dua tempat berbeda. Harusnya undian pertanyaan dalam satu atau empat topik, diambil hanya dari satu tempat yang sama.

Untuk itu Ferry meminta kejelasan soal konsep kemarin kepada KPU. "Kemarin kan ada pengambilan yang berasal dari 2 tempat berbeda. Itu bukan undian lagi namanya, filosofi undian itu kan nggak keluar. Itu yang nanti kita minta klarifikasi," ujarnya.

Kemudian berkaitan dengan performa moderator kemarin, Ferry berpendapat sebagai orang yang punya tugas memodernasi jalannya debat, mereka seharusnya tidak memotong begitu saja ketika salah satu capres belum menyelesaikan gagasannya.

Mereka seharusnya lebih dulu memberikan aba-aba 5 detik sebelum durasi waktu habis. Sedangkan peringatan verbal bisa dilakukan ketika durasi menyisakan 2 detik terakhir.

Hal itu menurutnya adalah upaya tepat agar moderator tidak dianggap memotong pembicaraan. Selain itu moderator juga sepatutnya kembali menggali gagasan yang disampaikan kandidat bila merasa tak ada esensi yang mewakili visi-misi mereka. (Danang Triatmojo)

Artikel ini telah tayang di Tribunnews.com dengan judul BPN Catat 3 Poin Penting Untuk Dievaluasi KPU RI,

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×