kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.199   95,00   0,58%
  • IDX 6.984   6,63   0,09%
  • KOMPAS100 1.040   -1,32   -0,13%
  • LQ45 817   -1,41   -0,17%
  • ISSI 212   -0,19   -0,09%
  • IDX30 416   -1,10   -0,26%
  • IDXHIDIV20 502   -1,67   -0,33%
  • IDX80 119   -0,13   -0,11%
  • IDXV30 124   -0,51   -0,41%
  • IDXQ30 139   -0,27   -0,19%

Timses Prabowo tuding komitmen kepemimpinan Jokowi rendah


Senin, 18 Februari 2019 / 20:46 WIB
Timses Prabowo tuding komitmen kepemimpinan Jokowi rendah


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Koordinator juru bicara Badan Pemenangan Nasional pasangan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno (BPN) Dahnil Anzar Simanjuntak menilai Presiden Joko Widodo memiliki komitmen kepemimpinan yang rendah terkait kebijakan impor pangan.

Hal itu terlihat saat Jokowi menjelaskan kebijakan impor pada debat kedua pilpres Minggu (17/2) malam.  "Pak Jokowi justru menunjukkan rendahnya komitmen kepemimpinan beliau," ujar Dahnil kepada Kompas.com, Senin (18/2).

Saat debat, calon presiden nomor urut 02 Prabowo Subianto menanyakan soal janji Presiden Jokowi yang tak akan membuat kebijakan impor pangan pada awal masa pemerintahannya.

Namun, menurut dia, saat ini pemerintah justru banyak mengimpor berbagai komoditas pangan. Prabowo menilai kebijakan pemerintah dalam mengimpor pangan justru membebani para petani.

Terlebih lagi impor pangan justru dilakukan pada masa panen. Ia mencontohkan impor gula dalam jutaan ton yang dilakukan pada saat masa panen. Sementara, Jokowi mengakui pemerintah masih menerapkan kebijakan impor.

Namun ia menegaskan, secara kuantitas, impor pangan pada pemerintahannya menurun drastis. Menurut Jokowi, di tahun 2014 tercatat impor jagung mencapai 3,5 juta ton. Kemudian pada 2018 pemerintah hanya mengimpor jagung sebanyak 180.000 ton.

Dahnil mengatakan, data yang harus dipaparkan tersebut harus dicek kembali. Sebab, merujuk pada data BPN, ia melihat agresivitas impor saat ini sangat tinggi. Kedua, lanjut Dahnil, pemerintah dinilai tak memiliki alasan yang cukup untuk melakukan impor, apalagi saat panen.

Ia menuturkan kebijakan impor saat panen justru membebani para petani.

"Itu jadi masalah besar dan selalu kita kritik karena merugikan petani dan petani jadi korban dari kebijakan impor itu. Ini yang mau dilawan pak Prabowo karena potensi rente dalam impor itu harus dilawan. Mafia impor harus distop," kata Dahnil. (Kristian Erdianto)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Timses Prabowo: Saat Debat, Jokowi Tunjukkan Rendahnya Komitmen Kepemimpinan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×