kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Tiga capres punya 'kuncian', pilpres bakal panas


Selasa, 15 April 2014 / 10:32 WIB
Tiga capres punya 'kuncian', pilpres bakal panas
Link nonton Weak Hero Class 1 dibintangi Park Ji Hoon dan Choi Hyun Wook hingga sinopsis, pemeran, dan jadwal tayang drama Korea terbaru ini.


Sumber: Kompas.com | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Atmosfer politik pada Pemilihan Presiden 2014 diprediksi lebih seru dan panas dibandingkan tahun 2009. Lima tahun lalu, figur masih tersentral pada sosok calon incumbent, Susilo Bambang Yudhoyono. Kini, meski bakal capres dari PDI Perjuangan, Joko Widodo, tengah di atas angin, bukan berarti pertarungan selesai. Lawan Jokowi bukan yang gampang ditaklukkan.

Pengamat politik dari Universitas Gadjah Mada Yogyakarta Kuskridho "Dodi" Ambardi memprediksi, akan maju tiga calon presiden, yaitu Joko Widodo, bakal capres dari Partai Golkar Aburizal Bakrie, dan bakal capres dari Partai Gerindra Prabowo Subianto. Ketiganya, menurut Dodi, saling punya "kuncian". Ada titik lemah yang bisa dijadikan amunisi serangan oleh lawan. Hal ini lah yang akan membuat situasi politik memanas.

"Pilpres tahun ini akan lebih panas, banyak isu kontrovesial yang akan diolah oleh elite partai," kata Dodi, kepada Kompas.com, Senin (14/4/2014).

Jokowi, menurutnya, akan diserang dari sisi tanggung jawabnya yang belum selesai sebagai Gubernur DKI Jakarta. Sejak menjelang pemilihan legislatif dan pasca-pendeklarasiannya sebagai bakal capres, isu sudah sering dilayangkan lawan politiknya.

Sementara, Prabowo, kata Dodi, akan dilemahkan melalui isu hak asasi manusia. Dan Aburizal Bakrie, karena kasus lumpur Lapindo di Sidoarjo, Jawa Timur, yang selama ini kesalahannya ditumpukan pada perusahaan milik grup Bakrie.

"Semua punya amunisi dan kelemahan yang bisa dibakar. Lebih mudah untuk panas. Bagusnya, karena panas, partisipasi akan meningkat," kata Direktur Lembaga Survei Indonesia ini.

Meski ketiganya punya "kuncian", Dodi menilai, peluang dan fokus masih pada Jokowi. Menurutnya, kampanye negatif yang dilayangkan terhadap Jokowi tak akan berpengaruh besar.

"Sekarang tergantung media, dukung Jokowi atau enggak. Karena Jokowi tidak punya kanal (media). Exposure media menentukan, apakah Jokowi bisa menjangkau 180 juta warga Indonesia? Bukan hanya melalui iklan, tapi exposure media," paparnya.

Saat ini, ketiga partai, PDI-P, Golkar, dan Gerindra, tengah membangun barisan koalisinya. PDI-P memastikan akan berkoalisi dengan Partai Nasdem. Penjajakan dengan sejumlah partai politik juga masih dilakukan. Sementara, Golkar masih menjajaki sejumlah partai papan tengah, salah satunya Hanura. Adapun Gerindra, salah satu partai yang sudah menunjukkan sinyal untuk berkoalisi adalah Partai Persatuan Pembangunan. Partai lainnya yang tengah dijajaki Gerindra adalah Partai Demokrat. (ING)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×