Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Sofyan Hidayat
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ramadan dan Idul Fitri diharapkan menjadi momentum tertinggi dan terbaik untuk mendorong ekonomi dalam negeri. Periode tersebut pada tahun ini, diperkirakan akan mendorong pertumbuhan ekonomi kuartal II ke angka 5,2%.
Ekonom Samuel Aset Manajemen Lana Soelistianingsih mengatakan, upaya pemerintah untuk mendongkrak pendapatan masyarakat melalui pemberian Tunjangan Hari Raya (THR) dan gaji ke-13 dengan total anggaran Rp 35,76 triliun perlu diapresiasi. Apalagi, tahun ini pensiunan turut mendapatkan THR.
"Artinya ada dorongan dari sisi pendapatan walau sesaat," kata Lana kepada Kontan.co.id, Senin (11/6). Di sisi lain, pemerintah juga menjaga harga-harga menjadi relatif stabil yang juga akan mendongkrak ekonomi.
Tak hanya itu, adanya mudik juga akan memberikan efek terhadap dorongan ekonomi daerah. Jika jumlah pemudik yang mencapai 19,5 juta pemudik di seluruh Indonesia dikalikan dengan uang yang dikeluarkan atau spending selama mudik sebesar Rp 5 juta per pemudik (belum termasuk ongkos transportasi), maka akan ada hampir Rp 100 triliun uang yang bergerak di daerah. Belum lagi jika menghitung uang transportasi yang dikleuarkan.
"Ini juga harusnya membantu walau sifatnya satu kali tembakan. Mustinya bisa menjadi efek multiplier di ekonomi daerah," tambah Lana.
Lana memperkirakan, pertumbuhan konsumsi rumah tangga di kuartal kedua tahun ini bisa mencapai 5,02%-5,05%. Dengan angka itu, maka pertumbuhan ekonomi di kuartal kedua tahun ini diperkirakan akan mencapai 5,21% sehingga ekonomi sepanjang 2018 akan mencapai 5,15%.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News