kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.508.000   10.000   0,67%
  • USD/IDR 15.930   -61,00   -0,38%
  • IDX 7.141   -39,42   -0,55%
  • KOMPAS100 1.095   -7,91   -0,72%
  • LQ45 866   -8,90   -1,02%
  • ISSI 220   0,44   0,20%
  • IDX30 443   -4,74   -1,06%
  • IDXHIDIV20 534   -3,94   -0,73%
  • IDX80 126   -0,93   -0,74%
  • IDXV30 134   -0,98   -0,72%
  • IDXQ30 148   -1,09   -0,73%

Thomas Djiwandono Beberkan Arah Kebijakan Prabowo-Gibran


Minggu, 18 Agustus 2024 / 17:28 WIB
Thomas Djiwandono Beberkan Arah Kebijakan Prabowo-Gibran
ILUSTRASI. Ada lima faktor utama yang akan mendukung pertumbuhan perekonomian di tahun 2025. REUTERS/Willy Kurniawan


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Handoyo .

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Wakil Menteri Keuangan II, Thomas Djiwandono, mengungkapkan arah kebijakan Rancangan Anggaran Pendapatan dan Belanja Negara (RAPBN) 2025 yang akan menjadi landasan bagi presiden terpilih Prabowo Subianto dalam melaksanakan program-programnya.

Thomas menjelaskan bahwa ada lima faktor utama yang akan mendukung pertumbuhan perekonomian di tahun 2025. Kelima faktor tersebut adalah konsumsi rumah tangga, belanja pemerintah yang berkualitas, peningkatan investasi, peningkatan ekspor, dan transformasi ekonomi.

“Transformasi ekonomi tidak kalah pentingnya, ini kaitannya dengan peningkatan daya saing, dengan produktivitas, dengan peningkatan ketahanan pangan, ketahanan energi, industri hijau, dan pengembangan di sektor elektronik serta digital,” ujar Thomas dalam keterangan resminya, Jumat (16/8).

Thomas juga menyatakan bahwa pemerintah akan melanjutkan dua program prioritas nasional dalam RAPBN 2025. 

Baca Juga: Program Makan Bergizi Gratis Dikelola Badan Gizi Nasional

Program tersebut meliputi pembangunan Ibu Kota Nusantara (IKN) dari Presiden saat ini dan Makan Bergizi Gratis (MBG) dari presiden terpilih berikutnya.

“Ini akan dilanjutkan dua-duanya, tidak ada yang akan dinomor duakan, kira-kira begitu,” katanya. 

Pemerintah telah menyiapkan anggaran sebesar Rp 71 triliun untuk program MBG, yang akan dikelola oleh lembaga baru bernama Badan Gizi. 

Thomas menekankan bahwa program ini bertujuan untuk menciptakan sumber daya manusia yang unggul, meningkatkan kualitas UMKM, dan diharapkan memberikan efek berganda atau multiplier effect.

Selain itu, pemerintah juga mewaspadai risiko-risiko geopolitik dan ekonomi global yang sedang terjadi, seperti perang di Ukraina dan Rusia, ketegangan di Timur Tengah, serta kondisi ekonomi dunia yang tidak stabil.

Baca Juga: Target Penerimaan Perpajakan Rp 2.490 Triliun Sudah Memperhitungkan PPN 12%

“Risiko-risiko ini perlu diperhatikan, tetapi terkait dengan ketahanan ekonomi Indonesia, pertumbuhan ekonomi kita selama ini cukup baik, dan tahun depan ditargetkan sebesar 5,2%. Ini mencerminkan ketahanan ekonomi kita,” ujar Thomas.

Dalam RAPBN 2025, pemerintah mematok target asumsi pertumbuhan ekonomi Indonesia sebesar 5,2%.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×