kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.944.000   4.000   0,21%
  • USD/IDR 16.379   -54,00   -0,33%
  • IDX 7.969   32,35   0,41%
  • KOMPAS100 1.109   2,87   0,26%
  • LQ45 813   -0,02   0,00%
  • ISSI 269   2,30   0,86%
  • IDX30 422   1,16   0,28%
  • IDXHIDIV20 489   0,91   0,19%
  • IDX80 123   0,07   0,06%
  • IDXV30 132   1,10   0,83%
  • IDXQ30 136   0,45   0,33%

Tertekan Penurunan Ekspor, Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Diprediksi Susut


Selasa, 14 November 2023 / 11:05 WIB
Tertekan Penurunan Ekspor, Surplus Neraca Perdagangan Indonesia Diprediksi Susut
ILUSTRASI. Surplus Perdagangan: Proses bongkar muat di terminal kontainer Pelabuhan Tanjung Priok, Jakarta Utara, Selasa (22/11/2022). Ekspor Mungkin Menurun, Potensi Surplus Neraca Perdagangan Susut


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Neraca perdagangan Indonesia diproyeksi mencatat surplus pada Oktober 2023. Namun, surplus diprediksi mengecil dari bulan sebelumnya. 

Ekonom Bank Syariah Indonesia (BSI) Kurniawati Yuli Ashari menghitung, surplus neraca perdagangan pada Oktober 2023 sebesar US$ 3,2 miliar. 

Ini berarti, surplus neraca perdagangan Oktober 2023 mungkin lebih rendah dari capaian surplus US$ 3,42 miliar pada September 2023. 

Baca Juga: Volume Ekspor Naik, Neraca Perdagangan Barang Oktober 2023 Diproyeksi Surplus

Penurunan surplus neraca perdagangan pada Oktober 2023 didorong oleh penurunan kinerja ekspor. 

"Ekspor secara total diperkirakan sedikit turun bila dibandingkan dengan ekspor September 2023, sejalan dengan penurunan indikator di China," terang Kurniawati kepada Kontan.co.id, Senin (13/11). 

Seperti kita ketahui, China merupakan salah satu mitra dagang utama Indonesia yang besar. 

Selain itu, harga komoditas utama ekspor Indonesia secara rata-rata pada Oktober 2023 juga menurun dari bulan sebelumnya. 

Baca Juga: Suhu Politik Memanas, Rupiah & IHSG Terpuruk

Di sisi lain, impor secara keseluruhan diyakini akan lebih tinggi bila dibandingkan dengan sebulan sebelumnya. 

Ini sejalan dengan peningkatan impor non migas karena indikator konsumsi domestik membaik, meski beberapa negara masih menerapkan larangan impor bahan pangan. 

Namun di sisi impor migas, diyakini mengalami penurunan sejalan dengan turunnya harga minyak pada Oktober 2023. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Powered Scenario Analysis AYDA dan Penerapannya, Ketika Debitor Dinyatakan Pailit berdasarkan UU. Kepailitan No.37/2004

[X]
×