Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
Sementara itu, pada buan Mei diperkirakan IPR akan mencapai 192,5. Meski indeksnya lebih tinggi daripada bulan April 2020, tetapi capaian tersebut diperkirakan turun 22,9% yoy atau lebih dalam dari penurunan pada bulan April 2020.
"Masih diberlakukannya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di berbagai daerah yang berdampak terhadap menurunnya permintaan menjadi penyebab pertumbuhan penjualan eceran masih terus terkontraksi," tambah BI.
Baca Juga: Saham HMSP, GGRM, dan WIIM Masih Direkomendasikan Meski Kinerja Emiten Rokok Tertekan
Kinerja seluruh kelompok diperkirakan masih akan mengalami kontraksi pada bulan tersebut. Kontraksi terdalam masih tetap pada sub kelompok komoditas sandang yang diperkirakan akan kontraksi 77,8% yoy.
Sementara bila secara regional, penurunan penjualan eceran diperkirakan akan semakin dalam di beberapa kota, seperti Jakarta, Semarang, Bandung, Makassar, Manado, serta Denpasar.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News