kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.740   20,00   0,13%
  • IDX 7.492   12,43   0,17%
  • KOMPAS100 1.159   4,94   0,43%
  • LQ45 920   6,72   0,74%
  • ISSI 226   -0,39   -0,17%
  • IDX30 475   4,06   0,86%
  • IDXHIDIV20 573   5,12   0,90%
  • IDX80 133   0,95   0,72%
  • IDXV30 141   1,37   0,98%
  • IDXQ30 158   1,02   0,65%

Terpilih jadi Gubernur, kata Jokowi itu kecelakaan


Rabu, 19 Februari 2014 / 23:11 WIB
Terpilih jadi Gubernur, kata Jokowi itu kecelakaan
ILUSTRASI. DRI memperkirakan, inflasi pada bulan September 2022 sebesar 1,15% secara bulanan atau 5,94% secara tahunan.


Sumber: Kompas.com | Editor: Hendra Gunawan

JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo mengatakan bahwa ia tidak berambisi menjadi pemimpin pemerintahan. Jika saat ini ia terpilih sebagai gubernur, ia menilai hal itu adalah sebuah "kecelakaan".

"Kecelakaan" pertama terjadi ketika ia terpilih sebagai Wali Kota Solo pada 2005. Setelah selama lima tahun memimpin kota tersebut, Jokowi mengaku sebenarnya tidak ingin lagi maju dalam pemilihan kepala daerah Solo pada 2010. Namun, dorongan dari masyarakat akhirnya meluluhkan hati Jokowi.

"Pilkada kedua saya sebenarnya enggak mau lagi, mau pulang ngurus pabrik. Tapi masyarakat tiap tiga bulan datang terus, datang terus, datang terus. Saya ikut, dipilih 91%," kata Jokowi saat menjadi pembicara dalam acara "Menuju Good Governance: Reformasi Birokrasi dan Peran Mahasiswa" di Universitas Paramadina, Jakarta, Rabu (19/2).

Menurut Jokowi, pada 2012 ia diminta untuk maju sebagai calon gubernur DKI Jakarta. Ketika itu, ia tidak memiliki ambisi untuk menang. "Diminta ke Jakarta, awalnya cuma mau jadi penggembira. Tapi kecelakaan lagi (terpilih jadi gubernur), ya bismillah," ujarnya.

Dalam acara tersebut, Jokowi membahas segala kebijakan yang telah dikerjakannya selama memimpin Jakarta. Kebijakan itu meliputi penertiban pedagang kaki lima di Tanah Abang yang disertai pembenahan di Pasar Blok G, relokasi warga yang tinggal di bantaran kali yang disertai pembenahan rumah susun, revitalisasi, dan pembangunan waduk untuk mencegah banjir; program Kartu Jakarta Sehat dan Kartu Jakarta Pintar; serta lelang jabatan di dalam sistem birokrasi Pemerintahan Provinsi DKI Jakarta.

Jokowi didaulat menjadi pembicara pertama. Pembicara lain yang turut hadir adalah Rektor Universitas Paramadina Anies Baswedan, Wali Kota Bogor terpilih Bima Arya, dan staf ahli Kementrian Pekerjaan Umum Rusdianto. (Alsadad Rudi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×