kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.533.000   0   0,00%
  • USD/IDR 16.180   20,00   0,12%
  • IDX 7.096   112,58   1,61%
  • KOMPAS100 1.062   21,87   2,10%
  • LQ45 836   18,74   2,29%
  • ISSI 214   2,12   1,00%
  • IDX30 427   10,60   2,55%
  • IDXHIDIV20 514   11,54   2,30%
  • IDX80 121   2,56   2,16%
  • IDXV30 125   1,25   1,01%
  • IDXQ30 142   3,33   2,39%

Jokowi tak mau urus seremonial mewah monorel


Rabu, 19 Februari 2014 / 18:33 WIB
Jokowi tak mau urus seremonial mewah monorel
ILUSTRASI. Pekerja beraktivitas di dekat layar pergerakan Indeks Harga Saham Gabungan (IHSG) di Bursa Efek Indonesia (BEI), Jakarta, Selasa (30/8/2022). TRIBUNNEWS/IRWAN RISMAWAN


Sumber: Kompas.com | Editor: Barratut Taqiyyah Rafie

JAKARTA. Gubernur DKI Jakarta Joko Widodo tidak ingin berkomentar tentang  seremonial mewah yang dilakukan oleh PT Jakarta Monorail terkait pembangunan monorel di Jakarta. Ia mengatakan, seremoni itu sama sekali tidak menggunakan APBD DKI.

"Ini duitnya siapa? Duitnya swasta, ngapain ngurus-ngurus. Jadi mau mewah atau tidak mewah, bukan urusan kita," kata Jokowi di Balaikota Jakarta, Rabu (19/2/2014).

Selain itu, Jokowi tak mau berkomentar mengenai utang pembayaran tiang yang belum dilunasi PT JM kepada PT Adhi Karya. Menurutnya, pembayaran utang itu merupakan urusan kedua perusahaan tersebut.

Jokowi tidak mempermasalahkan pelaksanaan groundbreaking saat masih ada tiga syarat yang belum dipenuhi PT JM. Tiga syarat itu meliputi financial closing, kajian teknis, dan aspek legal.  "Groundbreaking itu dilakukan karena saat itu sudah kita tanda tangani good will kita. Untuk menyelesaikan macet, groundbreaking silakan," ujar Jokowi.

Berbeda dari Jokowi, Wakil Gubernur Basuki Tjahaja Purnama sehari sebelumnya menyatakan kecewa kepada PT JM karena menggelar rangkaian acara seremonial bernilai miliaran rupiah. Menurut Basuki, uang itu sebetulnya bisa dialihkan untuk membayar utang PT JM kepada PT Adhi Karya sebesar Rp 193,662 miliar.

Dana rangkaian acara seremonial yang dilaksanakan PT JM diperkirakan mencapai ratusan miliar rupiah. Pameran prototipe monorel di Monas pada Juni-Juli 2013, misalnya, menghabiskan Rp 50 miliar. Ada pula lomba pemberian nama dan logo monorel, peresmian nama dan peluncuran logo monorel di Hotel Mulia dengan bintang tamu Titi DJ, serta groundbreaking di depan Hotel Four Seasons, Kuningan, Jakarta Selatan.

"Pak Gubernur mau hadir dalam peresmian. Kalau saya enggak akan suka acara seremonial semacam itu karena itu cuma tipu-menipu, kita jadi kelihatan konyol. Harusnya uang hura-hura mereka buat bayar utang ke Adhi Karya. Jangan sampai nanti DKI yang rugi kalau monorel mangkrak lagi," kata Basuki, kemarin.

Secara terpisah, Komisaris Utama PT Jakarta Monorail Edward Soerjadjaja menyatakan bahwa proyek pembangunan monorel di Jakarta tidak akan mundur dari jadwal yang sudah direncanakan. Ia membantah ada masalah pendanaan yang menyebabkan proyek tersebut terkesan tidak berjalan. (Alsadad Rudi)

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective Bedah Tuntas SP2DK dan Pemeriksaan Pajak (Bedah Kasus, Solusi dan Diskusi)

[X]
×