kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.826.000   20.000   1,11%
  • USD/IDR 16.565   5,00   0,03%
  • IDX 6.511   38,26   0,59%
  • KOMPAS100 929   5,57   0,60%
  • LQ45 735   3,38   0,46%
  • ISSI 201   1,06   0,53%
  • IDX30 387   1,61   0,42%
  • IDXHIDIV20 468   2,62   0,56%
  • IDX80 105   0,58   0,56%
  • IDXV30 111   0,69   0,62%
  • IDXQ30 127   0,73   0,58%

Terpidana Mati Kasus Narkoba asal Filipina, Mary Jane Veloso Dibebaskan


Rabu, 20 November 2024 / 10:51 WIB
Terpidana Mati Kasus Narkoba asal Filipina, Mary Jane Veloso Dibebaskan
ILUSTRASI. Ilustrasi foto hukuman mati. Foto: DOK Shutterstock


Reporter: RR Putri Werdiningsih | Editor: Putri Werdiningsih

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Terpidana mati kasus penyelundupan heroin asal Filipina, Mary Jane Veloso akhirnya bebas. Kabar ini disampaikan langsung oleh Presiden Filipina, Ferdinand Marcos Jr melalui akun instagram pribadinya @bongbongmarcos pada Rabu (20/11).

“Mary Jane Veloso akan pulang,” demikian dikutip dari akun resmi Presiden Marcos.

Ia menyebut Mary Jane merupakan perjalanan panjang dan sulit. Warga negara Filipina ini ditangkap tahun 2010 atas tuduhan perdagangan narkoba dan dijatuhi hukuman mati. Setelah lebih dari satu dekade diplomasi dan konsultasi dengan pemerintah Indonesia, pemerintah Filipina berhasil menunda eksekusinya cukup lama untuk mencapai kesepakatan yang akhirnya membawanya kembali.

Presiden Marcos pun menyampaikan ucapkan terima kasihnya kepada Presiden Prabowo Subianto dan pemerintah Indonesia.

Baca Juga: Kejagung tak buru-buru eksekusi Mary Jane

“Ini merupakan cerminan dari kedalaman kemitraan bangsa kita dengan Indonesia,” timpalnya.

Kasus ini sendiri bermula dari penangkapan yang dilakukan di Bandara Adi Sucipto Yogyakarta pada 25 April 2020. Kala itu, Mary Jane diduga menyelundupkan 2,6 kg heroin dalam bagasinya. Pada Oktober 2010, ia divonus hukuman mati.

Mary Jane sempat dijadwalkan untuk dieksekusi pada 2015 beserta beberapa narapidana lainnya. Namun, eksekusi tersebut dibatalkan beberapa jam sebelumnya, karena ditemukan fakta baru bahwa Mary Jane merupakan korban perdagangan orang dan perekrutnya menyerahkan diri kepada pihak berwenang di Filipina.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Supply Chain Management on Procurement Economies of Scale (SCMPES) Brush and Beyond

[X]
×