kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.541.000   21.000   1,38%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Terkait isu reshuffle kabinet, ini kata Jokowi


Kamis, 11 November 2021 / 16:15 WIB
Terkait isu reshuffle kabinet, ini kata Jokowi
ILUSTRASI. Presiden Joko Widodo mengaku belum pikirkan rencana kocok ulang atau reshuffle kabinet.


Reporter: Abdul Basith Bardan | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Presiden Joko Widodo mengaku belum pikirkan rencana kocok ulang atau reshuffle kabinet.

Sebelumnya isu mengenai reshuffle kabinet sempat mencuat usai PAN masuk dalam koalisi Indonesia Maju. Namun, hingga saat ini belum pergantian menteri di jajaran Kabinet Indonesia Maju masih belum terjadi.

"Reshuffle belum terpikir, reshuffle belum terpikir ke arah sana," ujar Jokowi usai menghadiri perayaan Hari Ulang Tahun ke-10 Partai NasDem, Kamis (11/11).

Sejumlah pihak menyebut akan ada reshuffle bersamaan dengan pelantikan panglima TNI. Marsekal Hadi Tjahjanto yang memasuki masa pensiun akan digantikan oleh Kepala Staf Angkatan Darat Andika Perkasa.

Baca Juga: Hukuman mantan Menteri KKP Edhy Prabowo diperberat jadi 9 tahun penjara

Andika pun telah melalui proses uji kelayakan dan kepatutan di DPR RI. Rencananya Andika akan dilantik pada pekan depan. "Minggu depan, harinya baru dicari hari baik, minggu depan Insyaallah," terang Jokowi.

Sebagai informasi, Jokowi merombak kabinetnya terakhir pada saat pergantian nomenklatur.

Ia menggabungkan Kementerian Pendidikan dan Kebudayaan dengan Kementerian Riset dan Teknologi yang dijabat oleh Nadiem Makarim serta membuat Kementerian Investasi yang dijabat oleh Kepala Badan Koordinasi Penanaman Modal (BKPM) yang dijabat oleh Bahlil Lahadalia.

Selanjutnya: Kinerja Menteri Bidang Ekonomi Perlu Dievaluasi

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU

[X]
×