Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Tekanan inflasi pada tiga bulan yang akan datang diperkirakan menurun. Bank Indonesia (BI) mengungkapkan ini ditunjukkan oleh data Indeks Ekspektasi Harga (IEH) umum 3 bulan yang akan datang sebesar 118,5 atau turun dari 124,5 pada bulan sebelumnya.
Direktur Eksekutif, Kepala Departemen Komunikasi BI Erwin Haryono mengungkapkan, penurunan tekanan inflasi didorong oleh lancarnya pasokan.
"Tekanan harga yang terjaga didukung oleh ketersediaan pasokan dan kelancaran distribusi," terang Erwin dalam laporan Survei Penjualan Eceran, Selasa (13/6).
Baca Juga: Simak Catatan dan Rekomendasi Saham-Saham Dengan Aset Terbesar
Ekonom Makroekonomi dan Pasar Keuangan LPEM FEB UI Teuku Riefky juga melihat kemungkinan penurunan tekanan inflasi selama beberapa waktu ke depan. Ini seiring dengan pasokan yang makin lancar, seiring dengan upaya pemerintah dalam menjaga ketersediaan barang.
"Memang pasokan akan makin lancar ke depan, sehingga ini akan mengurangi beban inflasi dari sisi pasokan yang bisa memberi tekanan inflasi," tutur Riefky kepada Kontan.co.id, Rabu (14/6).
Riefky kemudian memberi catatan. Tetap perlu adanya kontrol mengenai ketersediaan pangan. Terlebih, pangan yang merupakan bahan pokok bisa menjadi sumber inflasi.
Nah, meski ada potensi penurunan tekanan harga pada beberapa waktu ke depan, Riefky juga mengingatkan masih ada hal yang perlu diperhatikan untuk menjaga pergerakan harga.
Baca Juga: Pergerakan Rupiah Bakal Sideways Menanti Rapat The Fed
Pertama, adanya momen jelang tahun politik. Biasanya, ini akan menyundut inflasi dari sisi permintaan. "Ini menjadi pekerjaan rumah pemerintah untuk tetap menjaga lonjakan harga agar tetap dapat dikendalikan," tambahnya.
Kedua, tetap adanya potensi disrupsi rantai pasok global karena potensi perlambatan ekonomi, sehingga ini akan menyundut tekanan harga dari sisi impor (imported inflation).