kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 2.035.000   26.000   1,29%
  • USD/IDR 16.445   1,00   0,01%
  • IDX 7.886   84,28   1,08%
  • KOMPAS100 1.105   15,66   1,44%
  • LQ45 799   5,45   0,69%
  • ISSI 270   3,79   1,42%
  • IDX30 414   3,13   0,76%
  • IDXHIDIV20 481   3,65   0,76%
  • IDX80 121   0,81   0,67%
  • IDXV30 133   1,45   1,10%
  • IDXQ30 134   1,23   0,93%

Tarif AS Turun ke 19%, Kemendag Optimistis Ekspor dan Investasi ke RI Meningkat


Kamis, 17 Juli 2025 / 15:33 WIB
Tarif AS Turun ke 19%, Kemendag Optimistis Ekspor dan Investasi ke RI Meningkat
ILUSTRASI. Menteri Perdagangan (Mendag) Budi Santoso. Kementerian Perdagangan menyambut positif penurunan tarif impor Amerika Serikat terhadap sejumlah produk asal Indonesia dari 32% menjadi 19%.


Reporter: Shintia Rahma Islamiati | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Perdagangan menyambut positif penurunan tarif impor Amerika Serikat terhadap sejumlah produk asal Indonesia dari 32% menjadi 19%. 

Menteri Perdagangan Budi Santoso menilai kebijakan tersebut akan mendorong peningkatan daya saing ekspor nasional sekaligus menjadi magnet bagi masuknya investasi asing ke dalam negeri.

“Kalau dulu kita bersaing ekspor ke Amerika itu kan dengan tarif yang sama, sekarang berarti kita mempunyai kelebihan. Kalau kita mempunyai kelebihan kan berarti ini bisa menarik investasi asing datang,” ujar Budi usai acara Launching Hari Ritel Nasional di Gedung Kementerian Perdagangan, Jakarta Pusat, Kamis (17/7).

Ia menambahkan, penurunan tarif ini memberikan dua keuntungan sekaligus bagi Indonesia yaitu peningkatan ekspor ke pasar Amerika Serikat dan masuknya penanaman modal asing (PMA) di sektor-sektor prioritas.

Baca Juga: Penurunan Tarif Impor AS Jadi 19% Dinilai Belum Jadi Kemenangan Diplomatik RI

“Kita sudah mengidentifikasi 10 produk utama ekspor ke Amerika dan juga 10 pesaing utama dari tiap produk. Dari situ kita bisa petakan peluang, termasuk potensi investasi yang masuk ke sektor-sektor tersebut,” ungkapnya.

Ia juga menekankan pentingnya kepatuhan terhadap kesepakatan dan aturan perdagangan internasional.

“Tentu kita harus tetap patuh pada kesepakatan dan aturan yang berlaku. Kalau tidak sesuai, bisa saja tarif berubah lagi. Makanya kita harus fair dan tetap ikuti mekanisme perdagangan yang telah disepakati,” ujarnya.

Selain pasar Amerika, pemerintah juga menaruh perhatian pada pembukaan pasar baru ke Uni Eropa melalui penyelesaian perjanjian dagang EU-CEPA. Budi optimistis, kombinasi antara pasar baru dan preferensi tarif akan memperkuat posisi ekspor Indonesia secara global.

“Yang penting sekarang bagaimana kita manfaatkan momentum ini. Peluangnya besar, tinggal kesiapan kita untuk mengisi pasar dan menarik investor,” tegasnya.

Baca Juga: Bangkitkan Industri Manufaktur, Pelaku Industri Apresiasi Negoisasi Tarif Impor AS

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Tag


TERBARU
Kontan Academy
BOOST YOUR DIGITAL STRATEGY: Maksimalkan AI & Google Ads untuk Bisnis Anda! Business Contract Drafting

[X]
×