kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.917.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.295   -56,00   -0,34%
  • IDX 7.312   24,89   0,34%
  • KOMPAS100 1.036   -2,36   -0,23%
  • LQ45 785   -2,50   -0,32%
  • ISSI 243   1,24   0,51%
  • IDX30 407   -0,78   -0,19%
  • IDXHIDIV20 465   -1,41   -0,30%
  • IDX80 117   -0,14   -0,12%
  • IDXV30 118   -0,08   -0,07%
  • IDXQ30 129   -0,58   -0,45%

Tarif AS Turun Jadi 19%, Pemerintah Klaim Dorong Penciptaan Lapangan Kerja


Jumat, 18 Juli 2025 / 19:30 WIB
Tarif AS Turun Jadi 19%, Pemerintah Klaim Dorong Penciptaan Lapangan Kerja
ILUSTRASI. Tarif impor produk Indonesia ke pasar Amerika Serikat (AS) berhasil ditekan menjadi sebesar 19% dan jauh lebih baik dari angka awal sebelumnya yang sebesar 32%.. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/29/05/2023


Reporter: Dendi Siswanto | Editor: Handoyo

KONTAN.CO.ID-JAKARTA. Setelah menjalani proses negosiasi yang berlangsung intensif dan komprehensif, tarif impor produk Indonesia ke pasar Amerika Serikat (AS) berhasil ditekan menjadi sebesar 19% dan jauh lebih baik dari angka awal sebelumnya yang sebesar 32%.

Hal tersebut diputuskan dalam kesepakatan tingkat tinggi dari komunikasi langsung Presiden RI Prabowo Subianto dengan Presiden AS Donald Trump. 

Penurunan signifikan tarif resiprokal tersebut menjadi langkah konkret yang akan membuka akses pasar lebih luas bagi produk ekspor Indonesia serta terus memperkuat posisi Indonesia di tengah kompetisi perdagangan global saat ini.

Baca Juga: Kementerian UMKM Siapkan Tiga Strategi untuk Hadapi Dampak Tarif Trump

Juru Bicara Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian, Haryo Limanseto mengatakan, kesepakatan tarif yang dikenakan terhadap Indonesia tersebut juga menjadi yang terendah dibandingkan dengan sejumlah negara lainnya di kawasan, sekaligus mencatatkan Indonesia sebagai negara pertama yang mencapai kesepakatan pasca diterbitkannya pernyataan resmi Presiden AS Donald Trump pada 7 Juli 2025 lalu. 

Proses negosiasi sendiri telah dilakukan Pemerintah sejak April 2025 lalu melalui kunjungan Menteri Koordinator Bidang Perekonomian Airlangga Hartarto dan tim negosiasi ke AS untuk bertemu sejumlah perwakilan Pemerintah AS. 

Keberhasilan upaya negosiasi atas tarif impor AS yang mendapatkan apresiasi dari berbagai pihak tersebut, dinilai menjadi pencapaian strategis dalam memperkuat daya saing sektor padat karya nasional, khususnya industri garmen dan alas kaki. 

"Dengan kesepakatan tarif terbaru yang lebih rendah ini, peluang bagi sektor padat karya nasional untuk mendapatkan pasar tambahan ke AS akan kian kompetitif dibandingkan negara lain," ujar Haryo dalam keterangannya, Jumat (18/7).

Pemerintah juga menilai kesepakatan penurunan tarif tersebut memberikan kepastian bagi dunia usaha dan berpeluang memberikan dampak positif terhadap penciptaan lapangan kerja, mendukung relokasi industri ke Indonesia, hingga pada akhirnya akan meningkatkan investasi.

Baca Juga: Trump Pangkas Tarif untuk Indonesia, Ekonom Ingatkan Upaya Tarik Investasi

Lebih lanjut, Amerika Serikat merupakan salah satu negara utama tujuan ekspor Indonesia dan berada pada posisi kedua setelah China. 

Sektor padat karya nasional seperti garmen produk alas kaki menjadi salah satu industri yang memiliki skala besar di pasar AS, untuk itu perlindungan melalui intervensi pemerintah dilakukan untuk mencegah terjadinya penurunan pasar dan Pemutusan Hubungan Kerja (PHK) dalam jumlah yang besar.

Haryo juga menilai, kesepakatan tersebut dapat menguntungkan Indonesia dengan diperolehnya tarif yang lebih rendah bagi komoditas ekspor unggulan seperti minyak sawit. 

"Pemerintah juga meyakini bahwa kesepakatan dagang terbaru dengan AS tersebut bersifat seimbang dan strategis," katanya.

Pasalnya, sejumlah produk yang menjadi andalan AS untuk diekspor ke Indonesia selama ini di antaranya produk energi, produk pertanian, mesin dan peralatan, hingga kendaraan udara.

Hingga saat ini, pemerintah Indonesia sendiri terus menunjukkan komitmen dalam memperkuat daya saing industri dalam negeri melalui berbagai langkah strategis, termasuk deregulasi industri guna mendorong investasi dan pemanfaatan rantai pasok global.

Baca Juga: Hasil Negosiasi Tarif Trump Jadi 19% Masih Rugikan RI, Simak Penjelasannya

Presiden Prabowo Subianto juga menaruh perhatian besar terhadap pentingnya penguatan rantai pasokan sebagai bagian dari transformasi ekonomi nasional. 

Dalam konteks tersebut, penerapan tarif impor yang relatif lebih rendah oleh AS juga akan menjadi dukungan tambahan yang memperkuat posisi Indonesia di pasar global.

Selain itu, pemerintah juga secara konsisten terus berupaya memperluas akses pasar lainnya untuk produk dalam negeri melalui berbagai negosiasi berkelanjutan dan kerja sama internasional. 

Kombinasi antara penurunan tarif ekspor ke AS dan kerja sama internasional lainnya diharapkan akan memberikan dampak positif ganda dalam memperluas pasar ekspor dan memperkuat daya saing industri nasional di tingkat global, sehingga pada akhirnya dapat mendukung pertumbuhan ekonomi nasional. 

Selanjutnya: Harga Nikel Melandai, Simak Strategi Antisipasi dari Vale Indonesia (INCO)

Menarik Dibaca: Cadbury Dairy Milk Gandeng Enhypen Rilis Cokelat Susu Klasik dengan Resep Baru

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
[Intensive Workshop] AI-Driven Financial Analysis Executive Finance Mastery

[X]
×