kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.911.000   -2.000   -0,10%
  • USD/IDR 16.226   -37,00   -0,23%
  • IDX 6.878   -3,19   -0,05%
  • KOMPAS100 1.002   -0,07   -0,01%
  • LQ45 766   -0,64   -0,08%
  • ISSI 227   0,63   0,28%
  • IDX30 394   -0,39   -0,10%
  • IDXHIDIV20 456   -1,33   -0,29%
  • IDX80 112   0,04   0,04%
  • IDXV30 114   0,89   0,79%
  • IDXQ30 128   -0,45   -0,35%

Targetkan Dividen BUMN Rp 50 Triliun, Kebijakan Transformasi BUMN Erick Dinilai Tepat


Selasa, 05 Juli 2022 / 14:36 WIB
Targetkan Dividen BUMN Rp 50 Triliun, Kebijakan Transformasi BUMN Erick Dinilai Tepat
ILUSTRASI. Sejumlah tamu beraktivitas di dekat logo baru Kementerian Badan Usaha Milik Negara (BUMN) di Gedung Kementerian BUMN, Jakarta, Kamis (2/7/2020).


Reporter: Noverius Laoli | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA.  Menteri Badan Usaha Milik Negara (BUMN) Erick Thohir menargetkan kontribusi dividen dari perusahaan BUMN di tahun 2024 bisa mencapai Rp 50 triliun. Hal ini disampaikan oleh Erick dalam rapat kerja bersama dengan komisi VI DPR RI, Senin (4/7/2022). 

“Di tahun 2024 targetnya (dividen) kurang lebih Rp 50 triliun,” kata Erick seperit dikutip dari Kompas.com. 

Erick mengatakan, pada tahun 2022, total dividen yang bisa diberikan oleh BUMN kepada negara totalnya sebesar Rp 39,7 triliun. Ia menargetkan nominal dividen yang diberikan perusahaan pelat merah akan terus tumbuh setiap tahunnya.

“Kita juga akan berusaha mingkatkan dividen di tahun 2023 – 2024, tapi nanti Insya Allah di tahun 2023 bisa naik Rp 43 triliun, dan di tahun 2024 targetnya kurang lebih Rp 50 triliun,” ungkap Erick. 

Erick mengatakan, dalam tiga tahun terakhir, kontribusi yang sudah diberikan BUMN kepada negara kurang lebih sebesar Rp 1.200 triliun. Nominal tersebut, berasal dari pajak, dividen, dan bagi hasil. 

Baca Juga: Ekspansi Internasional, BSI Siapkan Strategi Garap Pusat Keuangan Syariah di Dubai

“10 tahun terakhir, sebesar Rp 4.013 triliun, yang artinya ini ada kenaikan masing-masing per tahunnya Rp 50 triliun, lebih tinggi dari tahun sebelumnya, secara kumulatif,” kata dia. 

Erick mengatakan untuk mendorong kinerja tersebut, perusahaan-perusahaan pelat merah juga membutuhkan modal kerja. Saat ini, pemerintah sedang berupaya meminta persetujuan kepada DPR RI untuk menyetujui Penyertaan Modal Negara (PMN) dan persetujuan melakukan corporate action.

Sementara itu, Head of Research Jarvis Asset Management, Andri Ngaserin mengatakan kontribusi BUMN selama ini ke APBN cukup signifikan, baik itu dalam bentuk kontribusi ke kas negara maupun membantu pemerintah dan masyarakat dalam hadapi tanggap darurat Covid-19 yang lalu. 

Selain itu, BUMN juga berkontribusi terhadap penyerapan tenaga kerja dan meningkatkan pertumbuhan ekonomi Nasional. Sehingga menurut Andri peran BUMN sangat strategis.

Saat ini, ekonomi global tengah dihantui ancaman resesi ekonomi akibat perang Rusia Ukraina yang diikuti kenaikan berbagai harga komoditas. Tentu saja ancaman resesi ekonomi global akan membawa dampak terhadap perekonomian Nasional. 

Namun demikian, target dividen yang dipatok Menteri Erick  dinilai Andri mungkin dicapai. Kenaikan berbagai harga komoditas sumberdaya alam (SDA) akan memberikan berkah tersendiri bagi BUMN seperti PTBA, ANTM, Inalum, PT Pupuk Indonesia dan PTPN. Bahkan mereka memiliki potensi untuk memenuhi kebutuhan pasar di Cina.

Baca Juga: Bersih-bersih di BUMN Harus Diperkuat dan Pengawasan Lebih Profesional

Langkah penyelamatan BUMN 'sakit' oleh Menteri Erick seperti PT Garuda Indonesia Tbk. dan PT Waskita Beton Precast Tbk. (WSBP) dinilai Andri sebagai langkah yang tepat. Sebab Garuda dan BUMN Karya memiliki peran strategis dalam mendukung perekonomian Nasional. 

Dengan keberhasilan PKPU Garuda, Andri berharap emiten berkode GIAA ini akan dapat beroperasi normal. 

Dengan disetujuinya PKPU diharapkan hutang BUMN aviasi ini dapat direstrukturisasi. Apalagi Pemerintah akan menguncurkan PMN sebesar Rp 7,5 triliun untuk mendukung operasional Garuda. Dengan keberhasilan PKPU yang dilakukan Menteri Menteri Erick dan kucuran PMN dipercaya Andri akan mampu memulihkan kinerja perseroan.

Sedangkan untuk Waskita Beton Precast Andri berharap  Erick dan jajaran Waskita dapat juga segera mengupayakan konversi hutang ke saham perseroan, pengurangan bunga dan memperpanjang tenor hutang yang dimiliki oleh perseroan. 

Tujuannya agar perseroan dapat kembali melanjutkan proyek strategis nasional yang saat ini tengah mereka embang. Proyek strategis Nasional yang tengah dikerjakan perseroan diantaranya adalah membangun jalan tol dan pelabuhan.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×