Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Koordinator Bidang Perekonomian mencatat sejumlah tantangan logistik di Tanah Air. Salah satunya adalah infrastruktur yang tidak merata, khususnya di bagian Indonesia Timur yang masih terjadi ketimpangan.
Sekretaris Menteri Perekonomian Susiwijono Moegiarso menyampaikan, 70% perindustrian berada di pulau Jawa, dan umumnya terkonsentrasi di Jabodetabek, sehingga terjadi ketidakseimbangan kargo dari Timur ke Barat Indonesia.
Dia mencatat, utilisasi dari infrastruktur logistik terutama pemanfaatan Pelabuhan untuk kawasan Timur Indonesia rata-rata masih di bawah 50%.
Baca Juga: Waktu Bongkar Muat Pelabuhan dan Bandara Tercatat 2,52 Hari pada Agustus 2023
“Utilisasi Infrastruktur logistik terutama di pelabuhan ini memang masih terjadi ketimpangan antar daerah di Indonesia khususnya di Indonesia Timur yang masih di bawah 50%,” tutur Susi dalam agenda Peningkatan Kinerja Logistik melalui Utilisasi Layanan National Logistic Ecosystem (NLE), Selasa (10/10).
Selain faktor ketimpangan, faktor muatan juga menjadi tantangan, karena sarana fasilitas pelabuhan yang belum merata, sehingga perbaikan infrastruktur Pelabuhan perlu didorong agar seimbang dengan optimalisasi dari demand-nya, yakni volume traffic.
Kemudian, berbagai kebijakan untuk memberikan subsidi bagi pelabuhan-pelabuhan yang memang minim traffic juga akan diberikan, sehingga utilisasinya akan sangat rendah di kawasan Timur Indonesia.
Permasalahan lain, seperti inbaland cargo di wilayah Timur dan barat yang masih belum seimbang, sehingga perlu didorong dengan memberikan berbagai inisiatif untuk meningkatkan logistic terutama yang berbasis komoditas atau komoditas base approach.
Baca Juga: Ramai Konglomerat Masuk di Bisnis Jasa Pelabuhan
Dorongan ini diharapkan bisa menciptakan berbagai sentra industri dan pertumbuhan ekonomi baru keunggulan di Indonesia timur.
“Kami juga mendorong penggunaan transportasi multi muda dan pengembangan berbagai kawasan khususnya kawasan logistik yang terintegrasi sebagai hub and spoke untuk meningkatkan kinerja logistik kita dan mendorong efisiensi biaya logistic,” imbuhnya.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News