kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.936.000   -1.000   -0,05%
  • USD/IDR 16.395   -20,00   -0,12%
  • IDX 6.907   -61,50   -0,88%
  • KOMPAS100 997   -14,27   -1,41%
  • LQ45 765   -9,88   -1,28%
  • ISSI 225   -2,18   -0,96%
  • IDX30 397   -4,54   -1,13%
  • IDXHIDIV20 466   -5,69   -1,21%
  • IDX80 112   -1,62   -1,42%
  • IDXV30 115   -1,15   -0,99%
  • IDXQ30 128   -1,29   -0,99%

Tantangan Calon Deputi Gubernur BI dalam Menjaga Stabilitas Ekonomi


Jumat, 30 Mei 2025 / 10:34 WIB
Tantangan Calon Deputi Gubernur BI dalam Menjaga Stabilitas Ekonomi
ILUSTRASI. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/23/04/2025. Calon deputi gubernur Bank Indonesia (BI) menghadapi tantangan yang signifikan, seperti menjaga kestabilan inflasi dan nilai tukar rupiah.


Reporter: Indra Khairuman | Editor: Tri Sulistiowati

KONTAN.CO.ID – JAKARTA. Calon deputi gubernur Bank Indonesia (BI), Dicky Kartikoyuwono dan Ricky Perdana Gozali menghadapi tantangan yang signifikan, seperti menjaga kestabilan inflasi dan nilai tukar rupiah, serta menjamin independensi lembaga sebagai calon pengganti dari Doni P Djoewono.

Dalam menghadapi tantangan tersebut, Wijayanto Samirin, Ekonom Universitas Paramadina, menjelaskan bahwa menjaga inflasi dan nilai tukar rupiah menjadi prioritas utama, namun memastikan independensi BI pun tidak kalah pentingnya.

“Diluar memastikan inflasi dan nilai tukar rupiah, PR urgenti DG BI diantaranya adalah memastikan independensi BI tetap terjaga dan membantu memastikan pemerintah tidak terjebak utang salah satunya dengan membatasi penyerapan SBN yang diterbitkan pemerintah,” ujar Wijayanto kepada Kontan.co.id, Kamis (29/5).

Lebih lanjut, Wijayato mengingatkan terkait kemungkinan dampak negatifnya dari rencana untuk membeli Surat Berharga Negara (SBN) sebanyak 3 juta rumah dan menjadi standby buyer SBN pada pasar sekunder.

Baca Juga: Bakal Calon Deputi Gubernur BI Menjadi Sorotan

“Ide membeli 3 juta rumah dan menjadi standby buyer SBN di pasar sekunder akan berdampak negatif, perlu dikaji ulang, Syukur-syukur dibatalkan,” kata Wijayanto.

Ini menunjukkan perlunya evaluasi yang lebih mendalam terhadap kebijakan tersebut agar tidak merugikan perekonomian.

Wijayanto menekankan pentingnya untuk mendorong kinerja yang positif, seperti peningkatan inklusi keuangan melalui QRIS.

“Kinerja positif seperti inklusi keuangan melalui QRIS perlu didorong terus, implementasi QRIS lintas negara perlu dipercepat untuk mengurangi ketergantungan terhadap USD,” ucap Wijayanto.

Ini menandakan bahwa inovasi dari dalam sistem pembayaran bisa menjadi salah satu solusi memperkuat perekonomian nasional.

Di sisi lain, Wijayanto juga menegaskan pentingnya untuk meningkatkan koordinasi antar lembaga melalui Komite Stabilitas Sistem Keuangan (KSSK).

“Koordinasi lintas lembaga melalui KSSK perlu ditingkatkan, terutama menghadapi dinamika ekonomi global,” jelas Wijayanto.

Ini menunjukkan bahwa kerja sama antar lembaga sangat penting untuk menghadapi tantangan ekonomi yang semakin rumit.

Baca Juga: Inilah Calon Kuat yang Akan Mengisi Jabatan Deputi Gubernur Bank Indonesia

Selanjutnya: Cuaca Besok (31/5) di Banten Dominan Berawan, tapi Daerah Ini Hujan

Menarik Dibaca: Cuaca Besok (31/5) di Banten Dominan Berawan, tapi Daerah Ini Hujan

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Owe-some! Mitigasi Risiko SP2DK dan Pemeriksaan Pajak

[X]
×