CLOSE [X]
kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.470.000   4.000   0,27%
  • USD/IDR 15.946   -52,00   -0,33%
  • IDX 7.161   -53,30   -0,74%
  • KOMPAS100 1.094   -8,21   -0,74%
  • LQ45 872   -4,01   -0,46%
  • ISSI 216   -1,82   -0,84%
  • IDX30 446   -1,75   -0,39%
  • IDXHIDIV20 540   0,36   0,07%
  • IDX80 126   -0,84   -0,67%
  • IDXV30 136   0,20   0,15%
  • IDXQ30 149   -0,29   -0,20%

Tangkal efek corona, Ekonom Bank Permata prediksi BI akan pangkas suku bunga 25 bps


Selasa, 17 Maret 2020 / 18:18 WIB
Tangkal efek corona, Ekonom Bank Permata prediksi BI akan pangkas suku bunga 25 bps
ILUSTRASI. Logo Bank Indonesia (BI) di gedung BI di Jakarta, Kamis (19/7). Ekonom Bank Permata memprediksi BI akan pangkas suku bunga acuan sebesar 25 bps jadi 4,50% dalam RDG minggu ini. KONTAN/Cheppy A. Muchlis/19/07/2018


Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Ekonom Bank Permata memprediksi Bank Indonesia (BI) akan memangkas suku bunga acuan sebesar 25 basis poin (bps) menjadi 4,50% dalam Rapat Dewan Gubernur (RDG) BI minggu ini, Rabu (18/3) hingga Kamis (19/3).

"Ini mempertimbangkan risiko global yang meningkat sehingga berpotensi memberikan tekanan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia di tahun 2020 akibat pandemik Covid-19 dan mempertimbangkan ketidakpastian global yang masih terjadi," jelas Ekonom Bank Permata Josua Pardede kepada Kontan.co.id, Selasa (17/3).

Baca Juga: Risiko masih tinggi, CDS Indonesia berpotensi melanjutkan kenaikan

Tekanan pada pertumbuhan ekonomi Indonesia ini bisa dilihat dari revisi pertumbuhan ekonomi yang dilakukan BI dalam RDG bulan lalu. Sebelumnya, BI memperkirakan pertumbuhan bisa di level 5,1% - 5,5%. Kini, BI memperkirakan pertumbuhan di kisaran 5,0% - 5,4%.

Bahkan, BI juga memproyeksi pertumbuhan ekonomi Indonesia pada kuartal I tahun ini bisa berada di bawah 5% akibat sektor-sektor penopang pertumbuhan ekonomi domestik yang tergerogoti oleh wabah, seperti pariwisata, perdagangan, serta investasi.

Selain itu, Josua melihat langkah penurunan suku bunga acuan ini juga didasari kebijakan dovish bank sentral di negara-negara maju dan berkembang. Kebijakan ini ditempuh karena bank-bank sentral tersebut melihat bahwa wabah ini mampu menekan pertumbuhan ekonomi negara mereka dan global.

Seperti contohnya, Bank Sentral Amerika Serikat (AS) The Fed yang telah menurunkan suku bunga acuannya, sehingga Fed Funds Rate berada dalam kisaran 0,00% - 0,25% di bulan ini.

Baca Juga: Ekonom UOB proyeksi BI pangkas suku bunga lagi 50 bps

Ada juga Bank sentral Inggris, Bank of England (BoE) yang juga menurunkan suku bunga acuan sebesar 50 bps ke level 0,25%, serta beberapa negara lain seperti bank sentral New Zealand yang memangkas suku bunga acuan 75 bps menjadi 0,25%, dan bank sentral Korea yang menurunkan suku bunga acuannya sebesar 50 bps menjadi 0,75%.

Tak hanya kebijakan suku bunga acuan, Josua juga mengambil contoh bank sentral China yang kembali mengeluarkan stimulus moneter dengan menyuntik likuiditas sebesar Yuan 100 miliar sebagai langkah mitigasi wabah ini.

Sementara untuk ke depannya, Josua juga masih melihat adanya ruang bagi BI untuk kembali melonggarkan kebijakan moneter, meski terbatas.

Baca Juga: Peneliti IKS prediksi BI bakal pangkas suku bunga acuan 50 bps

Keterbatasan ruang penurunan suku bunga acuan ini disebabkan oleh adanya tekanan rupiah yang menyebabkan rupiah melemah dan menembus Rp 15.000.

Oleh karenanya, BI juga perlu menyiapkan bauran kebijakan akomodatif lain untuk mendorong ekonomi domestik di tengah perlambatan ekonomi global. Selain itu, tentunya kebijakan juga harus bisa mendorong stabilitas nilai tukar rupiah.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×