Reporter: Bidara Pink | Editor: Tendi Mahadi
Tak hanya kebijakan suku bunga acuan, Josua juga mengambil contoh bank sentral China yang kembali mengeluarkan stimulus moneter dengan menyuntik likuiditas sebesar Yuan 100 miliar sebagai langkah mitigasi wabah ini.
Sementara untuk ke depannya, Josua juga masih melihat adanya ruang bagi BI untuk kembali melonggarkan kebijakan moneter, meski terbatas.
Baca Juga: Peneliti IKS prediksi BI bakal pangkas suku bunga acuan 50 bps
Keterbatasan ruang penurunan suku bunga acuan ini disebabkan oleh adanya tekanan rupiah yang menyebabkan rupiah melemah dan menembus Rp 15.000.
Oleh karenanya, BI juga perlu menyiapkan bauran kebijakan akomodatif lain untuk mendorong ekonomi domestik di tengah perlambatan ekonomi global. Selain itu, tentunya kebijakan juga harus bisa mendorong stabilitas nilai tukar rupiah.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News