Reporter: Adinda Ade Mustami | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Berbeda dengan tahun-tahun sebelumnya, pemerintah berencana tak merilis Surat Berharga Negara (SBN) valas dalam denominasi dollar Amerika Serikat (AS) akhir tahun ini untuk kebutuhan awal tahun depan atawa pre funding.
Rencananya, global bond baru akan diterbitkan awal 2019 saat pasar lebih reda pasca kenaikan suku bunga The Fed.
Pre funding menjadi salah satu sumber tambahan cadangan devisa (cadev). Jika pemerintah tak merilis pre funding, maka tak ada tambahan cadev dari pemerintah di akhir tahun nanti.
Namun, Ekonom Standard Chartered Bank Aldian Taloputra memperkirakan, posisi cadev akhir tahun masih dalam batas yang aman.
Menurutnya, beberapa kebijakan pemerintah untuk mengendalikan defisit transaksi berjalan atau current account deficit (CAD) mulai berdampak.
"Sehingga di akhir tahun, dampaknya membuat cadev manageable," kata Aldian kepada Kontan.co.id, Rabu (12/9).
Kebijakan yang dimaksud, berupa penerapan biodiesel B20 dan PPh Pasal 22 impor untuk barang konsumsi yang memiliki substitusi di dalam negeri.
Di sisi lain, Indonesia masih memiliki sumber cadev lainnya, yaitu ekspor dengan tren harga komoditas yang cukup menarik. Juga dari lelang forex (FX) swap yang dilakukan Bank Indonesia (BI).
Sementara itu, Aldian memperkirakan nilai tukar rupiah di akhir tahun akan ada di level Rp 14.200 per dollar Amerika Serikat (AS) di akhir tahun ini dan di level Rp 14.600 per dollar AS di akhir tahun depan.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News