kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45985,97   -4,40   -0.44%
  • EMAS1.249.000 2,21%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun ini, alutsista disumbang industri dalam negeri


Kamis, 11 Januari 2018 / 20:43 WIB
Tahun ini, alutsista disumbang industri dalam negeri
ILUSTRASI. SERAH TERIMA ALUTSISTA


Reporter: Ramadhani Prihatini | Editor: Yudho Winarto

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Kementerian Pertahanan akan kembali membeli alat utama sistem persenjataan (alutsista) di tahun ini sesuai dengan rencana strategis (Renstra) tahun 2014-2019.

Tak hanya merealisasikan perjanjian dagang dengan Rusia terkait pembelian Sukhoi SU-35, namun Tentara Nasional Indonesia juga akan membeli alutsista dari industri dalam negeri.

Menteri Pertahanan Ryamizard Ryacudu bilang pihaknya diinstruksikan Presiden Joko Widodo untuk bersumbangsih dalam mengembangkan industri pertahanan dalam negeri.

Menurutnya, industri pertahanan Indonesia harus mampu dipakai TNI sehingga bisa menarik investor ke Tanah Air.

"Dengan demikian industri pertahanan mampu mendorong perekonomian di Indonesia," kata Ryamizard, Kamis (11/1).

Selain dari dalam negeri, Kemhan juga tengah mempersiapkan kelanjutan perjanjian imbal dagang dengan Rusia untuk melengkapi persyaratan pembelian pesawat Sukhoi SU-35. Ia masih menunggu pihak Rusia untuk menyelesaikan kontrak senilai US$ 1140 juta dollar itu.

"Sukhoi sudah kita beli sebelas unit, rencananya pekan ini atau dua minggu lagi kita tandatangan kontrak di Indonesia," imbuh dia.

Sementara itu, Panglima TNI Hadi Tjahjanto berharap pihaknya dapat memenuhi kebutuhan alutsista sesuai dengan Renstra tahun 2014-2019.

Ia bilang tahun ini TNI masih membutuhkan pesawat CN 235 untuk pemenuhan patroli angkatan laut, pesawat ini menurutnya dilengkapi sistem yang cukup baik lantaran memiliki kemampuan untuk operasi patroli maritim.

Selain itu, TNI juga masih menunggu penyelesaian tujuh unit Helikopter AKS DARI PT. Dirgantara Indonesia. Helikopter jenis Panther dengan type AS 565 tersebut dua diantaranya akan memiliki konfigurasi full AKS.

Hadi bilang TNI tahun ini juga akan memenuhi kebutuhan radar di tahun ini, lantaran saat ini baru ada 12 radar yang eksisting. Nah tahun ini diharapkan TNI bisa menambah 20 radar.

"Mudah-mudahan Renstra kedua ini kita bisa mendapatkan target 30% dari rencana strategis, dan Renstra ketiga bisa ditambah 40%, jadi semua bisa terealisasi sebanyak 100%,"jelas Hadi.

Kepala Pusat Komunikasi Kementerian Pertahanan Totok Sugiharto menyatakan Kementerian Pertahanan masih menunggu jumlah alokasi anggaran alutsista di tahun ini.

Lantaran masing-masing satuan kerja TNI masih harus melakukan Rapat Koordinasi Teknis (Rakornis). "Nanti akan tahu alokasi anggarannya Insya Allah dalam triwulan I ini," tukas dia.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×