kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Tahun depan, semua SPBU dilengkapi IT


Rabu, 26 Desember 2012 / 20:19 WIB
Tahun depan, semua SPBU dilengkapi IT
ILUSTRASI. di gedung Bursa Efek Indonesia, Jakarta, Jumat (10/9/2021). IHSG ditutup pada level 6.094,87 atau naik 26,65 poin (0,44 persen) dibanding penutupan sebelumnya di level 6.068,21 seiring dengan kenaikan bursa regional. ANTARA FOTO/Aditya Pradana Putra/wsj.


Reporter: Agus Triyono | Editor: Djumyati P.

JAKARTA. Pemerintah memastikan bahwa mulai tahun 2013 nanti semua Stasiun Pengisian Bahan Bakar Umum (SPBU) di seluruh Indonesia akan dilengkapi dengan perangkat IT.

Hatta Rajasa, Menteri Koordinator Bidang Perekonomian mengatakan bahwa langkah tersebut diambil untuk meminimalisasi tingkat penyalahgunaan penggunaan dan penyelundupan BBM bersubsidi. Diharapkan, dengan mulai diterapkannya sistem tersebut, beban subsidi untuk BBM bisa ditekan sampai dengan Rp 10 triliun per tahun.

“Jadi, ketika sistem tersebut diterapkan, dispenser di setiap SPBU akan merekam data kendaraan yang mengisi BBM, jadi kalau dalam waktu sebentar saja dia sudah mau menngisi lagi dia secara otomatis akan mengunci, tidak bisa ngisi lagi,” kata Hatta di Jakarta Rabu (26/12).

Hatta mengatakan bahwa untuk mewujudkan penerapan sistem tersebut, pemerintah akan memerintahkan Pertamina untuk segera melaksanakannya. Dia yakin, dengan kapasitas dan kemampuan yang saat ini dimiliki oleh Pertamina, perusahaan tersebut bisa menyelesaikan penerapan sistem tersebut secara tepat waktu.

Sementara Pelaksana Tugas Kepala Badan Kebijakan Fiskal Kementerian Keuangan, Bambang Brodjonegoro mengatakan pihaknya sampai saat ini belum bisa mengetahui sampai sejauh mana tingkat efektivitas penerapan sistem IT di setiap SPBU tersebut untuk mencegah penyalahgunaan penggunaan BBM bersubsidi.“Belum tahu kami efektivitasnya, agak susah sepertinya tapi harus dianalisis dulu,” kata Bambang.

Penyelewengan penggunaan BBM bersubsidi tahun 2012 ini meningkat tajam jika dibandingkan dengan tahun 2011 yang lalu. Berdasarkan data Badan Pengatur Usaha Hilir Minyak dan Gas Bumi (BPH Migas) sepanjang Januari – September kemarin saja penyalahgunaan BBM bersubsidi mencapai 396 kasus, atau meningkat sebanyak 91 kasus jika dibandingkan dengan penyimpangan sepanjang tahun 2011 yang hanya mencapai 305 kasus.

Adapun, modus yang digunakan untuk menyalahgunakan BBM antara lain  membuat tangki tambahan di dalam mobil. Dengan cara tersebut, para penimbun bisa mengisi sekitar 100 liter sampai 1.000 liter BBM bersubsidi.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU

[X]
×