kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.539.000   0   0,00%
  • USD/IDR 15.783   12,00   0,08%
  • IDX 7.487   7,88   0,11%
  • KOMPAS100 1.159   4,22   0,37%
  • LQ45 919   5,86   0,64%
  • ISSI 226   -0,48   -0,21%
  • IDX30 474   3,57   0,76%
  • IDXHIDIV20 571   3,72   0,66%
  • IDX80 132   0,67   0,51%
  • IDXV30 140   1,16   0,83%
  • IDXQ30 158   0,67   0,43%

Tahun Depan, Pemerintah Akan Tarik Utang Luar Negeri Rp 30,22 Triliun


Rabu, 14 Juni 2023 / 05:22 WIB
Tahun Depan, Pemerintah Akan Tarik Utang Luar Negeri Rp 30,22 Triliun
ILUSTRASI. Pemerintah berencana menarik pinjaman luar negeri senilai US$ 2 miliar atau setara Rp 30,22 triliun pada tahun 2024.


Reporter: Siti Masitoh | Editor: Khomarul Hidayat

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan menarik utang atau pinjaman luar negeri senilai US$ 2 miliar atau setara Rp 30,22 triliun pada tahun 2024.

Utang luar negeri tersebut untuk membiayai sejumlah program. “Pada 2024 kami akan melakukan pengadaan pinjaman tunai setara US$ 2 miliar atau  Rp 30,22 triliun,” tutur Direktur Jenderal Pengelolaan Pembiayaan dan Risiko Kemenkeu Suminto saat melakukan rapat kerja bersama Komisi XI DPR RI, Selasa (13/6).

Dia memerinci, penarikan utang tunai ini rencananya akan berasal dari Bank Dunia sebesar US$  701 juta, Asian Development Bank (ADS) US$ 1.035 miliar, Japan International Cooperation Agency (JICA) JPY 300 juta, dan dari Kanada senilai CAD 100 juta.

Suminto mengatakan penarikan pinjaman tersebut rencananya akan digunakan untuk 11 program. Terdiri dari pembiayaan dan asuransi risiko bencana hingga reformasi Badan Usaha Milik Negara (BUMN).

Baca Juga: Hingga 10 Juni 2023, Realisasi Pemberian Hibah Mencapai Rp 91,92 Miliar

Berdasarkan rinciannya, pagu pinjaman tersebut diberikan kepada program pembiayaan dan asuransi risiko bencana sebesar US$ 155 juta, mangrove untuk pesisir sebesar US$ 146 juta, transfer antar pemerintah dan keuangan daerah sebesar US$ 100 juta, pembiayaan program transformasi hijau US$  100 juta.

Kemudian akan digunakan untu program gizi tahap II sebesar US$ 100 juta, reformasi jaminan kesehatan nasional US$ 100 juta, dan program mendukung aksi kesehatan esensial untuk transformasi sehat sebesar US$ 35 juta.

Selanjutnya, reformasi BUMN sebesar US$ 500 juta, mobilisasi sumber daya domestik US$ 500 juta, program percepatan lingkungan hidup bersih JYP 30.000, dan mempromosikan program inklusi keuangan inovatif 2 CAD 100 juta.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News


Survei KG Media

TERBARU
Kontan Academy
Advokasi Kebijakan Publik di Era Digital (Teori dan Praktek) Mengenal Pentingnya Sustainability Reporting

[X]
×