Reporter: Siti Masitoh | Editor: Yudho Winarto
KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Pemerintah akan mengalokasikan anggaran Rp 95 triliun untuk mengatasi krisis pangan di tahun depan. Anggaran tersebut meningkat 0,9% dari outlook tahun ini yang sebesar Rp 94,1 triliun.
Direktur Jenderal Anggaran Kementerian Keuangan (Kemenkeu) Isa Rachmatarwata mengatakan, anggaran tersebut dipersiapkan untuk memastikan ketersediaan pangan tetap aman ditengah senjumnlah risiko global yang akan menghantui pada tahun depan.
Baca Juga: Proyeksi Inflasi Konsumen September Turun, Redakan Kecemasan akan Bunga Naik 1%
“Di bidang ketahanan pangan ini kita akan menganggarkan Rp 95 triliun untuk mendorong peningkatan ketersediaan akses dan kualitas pangan,” tutur Isa dalam rapat kerja bersama Badan Anggaran, Selasa (20/9).
Adapun Isa mengatakan, anggaran ketahanan pangan trsebut berasal dari Belanja Pemeirntah Pusat (BPP) Rp 72,9 triliun, dan transfer ke daerah (TKD) Rp 22,1 triliun.
Menurutnya, anggaran ketahanan pangan yang meningkat tahun ini dengan tujuan agar terjadi peningkatan produksi pangan, penyediaan dukungan produksi pangan, pengelolaan perikanan dan kelautan, pembangunan infrastruktur pangan, dan dukungan bagi petani dan nelayan.
Selain itu, anggaran ini ditingkatkan lantaran anggaran ketahanan pangan sebelumnya sempat menurun cukup signifikan pada tahun 2020 karena kebijakan belanja difokuskan pada penanganan Covid-19, namun kembali meningkat mulai tahun 2021.
Lebih lanjut, target Pemanfaatan Anggaran Ketahanan Pangan 2023 melalui BPP akan disalurkan untuk Kawasan fasilitisas penerapan budidaya padi 279,55 ribu Ha, Kawasan fasilitisas penerapan budidaya jagung 40 ribu Ha, Kawasan fasilitisas penerapan budidaya kedelai 350 ribu Ha.
Baca Juga: Sri Mulyani Ingatkan Ancaman Krisis Iklim Lebih Besar dari Pandemi Covid-19
Kemudian, bantuan alat penangkap ikan ramah lingkungan 9.275 unit, Bantuan benih dan calon induk ikan 118 juta ekor, Bantuan sarana chest freezer (peti beku) 300 unit, pembangunan bendungan lanjutan 23 unit dan bendungan baru 7 unit, pembangunan jaringan irigasi 6.900 Ha.
Terakhir, untuk rehabilitasi jaringan irigasi 98.700 Ha melalui KemenPUPR & 3.213 Ha melalui Kementan, dan subsidi pupuk 6,6 juta ton.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News