Reporter: Adi Wikanto | Editor: Edy Can
JAKARTA. Rencana pemerintah untuk melanjutkan program konversi minyak tanah ke gas telpiji terancam gagal. Sebab, masih banyak tabung gas yang belum terdistribusikan.
Tahun ini, pemerintah menargetkan penyaluran paket perdana tabung gas itu mencapai 9,4 juta tabung. Namun, hingga akhir Agustus kemarin, baru tercapai 2,96 juta tabung.
Artinya, dalam tiga bulan ke depan, pemerintah masih punya pekerjaan rumah membagikan 6,44 juta paket perdana. Tabung tersebut harus dibagikan ke berbagai wilayah antara lain di Lampung, Aceh, Kalimantan Selatan, Sulawesi Utara, dan Sulawesi Selatan. "Waktunya memang mepet, tapi kami optimis bisa mencapai target," kata Evita Legowo, Direktur Jenderal Minyak dan Gas Bumi Kementerian ESDM, kemarin.
Ia mengakui, penyaluran paket perdana sempat tersendat di pertengahan tahun. Penyebabnya, dana program itu belum cair. Dana baru bisa cair setelah pembahasan APBN Perubahan 2010. "Sekarang dana sudah ada, jadi tinggal disalurkan saja," kata Evita.
Evita menambahkan, dari tahun 2007 hingga akhir 2010, telah diprogramkan untuk membagikan sebanyak 52,9 juta paket perdana. Sampai saat ini, baru tersalurkan 46,46 juta. Pemerintah mengklaim, penyaluran itu mampu menghemat subsidi Rp 19 triliun.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News