kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • EMAS 1.520.000   12.000   0,80%
  • USD/IDR 15.880   50,00   0,31%
  • IDX 7.196   54,65   0,77%
  • KOMPAS100 1.104   9,46   0,86%
  • LQ45 877   10,80   1,25%
  • ISSI 221   0,74   0,34%
  • IDX30 449   6,10   1,38%
  • IDXHIDIV20 540   5,33   1,00%
  • IDX80 127   1,26   1,00%
  • IDXV30 135   0,57   0,43%
  • IDXQ30 149   1,56   1,06%

Survei LSI: Hanya 2,9% responden yang ubah pilihannya pasca debat pilpres


Rabu, 30 Januari 2019 / 16:33 WIB
Survei LSI: Hanya 2,9% responden yang ubah pilihannya pasca debat pilpres


Sumber: Kompas.com | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID - JAKARTA. Hasil survei Lingkaran Survei Indonesia (LSI) menunjukkan bahwa debat kandidat pertama pilpres 2019 pada 17 Januari lalu tidak begitu berdampak pada pilihan politik masyarakat.

Peneliti LSI Albi Alfaraby mengatakan, hanya sedikit responden yang mau mengubah pilihan politiknya usai menonton debat. LSI awalnya mengukur berapa banyak jumlah responden yang menonton debat. Hasilnya, dari seluruh responden yang berjumlah 2.200 orang, hanya 50,6% yang mengaku menonton debat antara Joko Widodo-Ma'ruf Amin dan Prabowo Subianto-Sandiaga Uno.

Lalu dari jumlah itu, LSI kembali mengukur apakah responden akan mengubah pilihan politiknya usai menonton debat. "Hasilnya, hanya 5,8% yang mengaku mengubah pilihan politiknya, atau hanya 2,9% secara populasi," kata Albi saat merilis hasil surveinya di Kantor LSI, Rawamangun, Jakarta, Rabu (30/1).

Jumlah 2,9% itu, lanjut Albi, bisa dibagi menjadi tiga kategori. Pertama, dari belum menentukan pilihan menjadi memilih calon. Kedua, dari memilih calon menjadi tidak memilih calon. Ketiga, dari memilih Prabowo-Sandi menjadi memilih Jokowi-Ma’ruf. Keempat, dari memilih Jokowi-Ma’ruf menjadi memilih Prabowo-Sandi.

Menurut Albi, sedikitnya jumlah mereka yang akan mengubah pilihan politik pasca menonton debat dipengaruhi sejumlah faktor. Salah satunya karena jumlah masyarakat yang menonton debat secara utuh hanya sedikit. Dari 50,6% yang mengaku menonton debat, hanya 14,9% yang menonton secara utuh.

Kebanyakan dari responden itu juga sudah mempunyai pilihan masing-masing sebelum menonton debat. "Oleh karena itu, ajang debat hanya dijadikan sebagai sarana untuk lebih memantapkan pilihannya kepada salah satu paslon," kata Albi.

Dengan hasil ini, maka debat capres pun otomatis tak memiliki dampak elektoral signifikan kepada kedua pasangan calon. Elektabilitas Jokowi-Ma'ruf pasca debat yang diukur LSI pada Januari 2018 adalah 54,8%. Angka itu hanya sedikit naik dari survei LSI bulan Desember sebesar 54,2%. Sementara itu, elektabilitas Prabowo-Sandi per Januari 2019 adalah 31,0%, naik sedikit dari elektabilitas per Desember 2018 sebesar 30,6%.

Adapun jumlah masyarakat yang belum menentukan pilihan juga tidak terlalu banyak berubah pasca debat. Jumlah undecided voters hanya turun satu persen, dari 15,2% pada Desember 2018 menjadi 14,2% di Januari 2019. "Debat Capres-Cawapres tidak memberikan efek elektoral signifikan," kata Albi.

Survei LSI ini dilakukan pada 18-25 Januari 2019 dengan metode multistage random sampling. Jumlah responden adalah 1.200 orang yang memiliki hak pilih di Pilpres 2019. Survei dilakukan dengan wawancara tatap muka dan menggunakan kuesioner. Margin of error survei ini yakni plus minus 2,8%. (Ihsanuddin)

Artikel ini telah tayang di Kompas.com dengan judul "Survei LSI: Hanya 2,9 Persen Responden yang Ubah Pilihan Pasca Debat Pilpres", 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News



TERBARU
Kontan Academy
Working with GenAI : Promising Use Cases HOW TO CHOOSE THE RIGHT INVESTMENT BANKER : A Sell-Side Perspective

[X]
×