kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45893,43   -4,59   -0.51%
  • EMAS1.308.000 -0,76%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Survei Danareksa Research Institute: Keyakinan konsumen kembali turun pada Mei 2020


Rabu, 03 Juni 2020 / 09:53 WIB
Survei Danareksa Research Institute: Keyakinan konsumen kembali turun pada Mei 2020
ILUSTRASI. Aktivitas di gerai ritel modern Hypermart, Jakarta, Senin (01/06). KONTAN/Fransiskus Simbolon


Reporter: Bidara Pink | Editor: Noverius Laoli

KONTAN.CO.ID -  JAKARTA. Optimisme konsumen masih menurun pada Mei 2020. Berdasarkan survei Danareksa Research Institute (DRI), Indeks Keyakinan Konsumen (IKK) pada bulan lalu sebesar 75,3 alias turun 6,1% dari bulan sebelumnya yang sebesar 80,2.

"Ini berada di level terendah sejak Juli 2008 dan sebagai bukti imbas Covid-19 cukup besar bagi konsumen. Apalagi dilihat dari penurunan IKK yang tajam selama dua bulan terakhir," tulis DRI dalam hasil laporan Keyakinan Konsumen yang diterima Kontan.co.id, Rabu (3/6).

Baca Juga: Tak Gentar Menghadapi Dampak Corona, Cashlez Worldwide Pertahankan Target 2020

Penurunan optimisme konsumen dipengaruhi oleh penurunan Indeks Kondisi Ekonomi (IKE) saat  ini yang semakin tajam, 24,4% mom menjadi 41,2. Konsumen nampak memberikan pandangan negatif terhadap kondisi perekonomian terkini, terutama kondisi lapangan pekerjaan.

Dalam survei tersebut, konsumen yang menganggap kondisi perekonomian di level baik tercatat hanya 5,7%. Jumlah ini berkurang 11,3% dari survei sebelumnya. Sementara 21,2% masyarakat menganggap bahwa kondisi ekonomi saat ini normal.

Kabar baiknya, ekspektasi konsumen menguat dan terlihat dari Indeks Ekspektasi Konsumen (IEK) yang naik 1,4% mom ke 100,9. Konsumen terlihat lebih optimis dengan perkembangan ekonomi, bisnis, dan ketersediaan lapangan pekerjaan di 6 bulan ke depan.

Baca Juga: IHSG diproyeksi menguat, simak rekomendasi saham WIKA, BBRI, dan TLKM

Peningkatan optimisme ke depan ini disebabkan oleh mulai berakhirnya kebijakan pembatasan sosial berskala besar (PSBB) di beberapa daerah dan adanya stimulus fiskal yang telah digelontorkan pemerintah dalam mengurangi dampak Covid-19.

"Hanya saja, proporsi konsumen yang yakin pendapatan keluarga akan meningkat di 6 bulan masih turun 2,4% menjadi 82,8," tambah DRI.

Lebih lanjut, konsumen memprediksi adanya tekanan inflasi yang lebih rendah untuk 6 bulan selanjutnya. ini terlihat dari indeks kekhawatiran konsumen akan inflasi enam bulan ke depan yang turun 8,4% mom menjadi 155,3.

Konsumen di beberapa kota besar juga lebih optimis terhadap prospek pergerakan nilai tukar rupiah. Indeksnya menguat 30,7% mom menjadi 82,5 setelah sempat turun 6,4% mom pada bulan April 2020 menjadi 63,1.

Baca Juga: Harga minyak tertekan aksi ambil untung, Brent turun 0,6% dan WTI naik tipis 0,4%

Penguatan optimisme ini disebabkan oleh penguatan nilai tukar rupiah 7,76% mom pada April 2020 ke level Rp 15.136 yang disebabkan oleh penerbitan global bond senilai US$ 4,3 miliar.

Seiring dengan hal itu, konsumen yakin kalau suku bunga acuan akan kembali turun dalam waktu dekat. INi terlihat dari indeks yang meningkat 5,7% menjadi 113,3. 

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Practical Business Acumen Supply Chain Management on Sales and Operations Planning (S&OP)

[X]
×