Reporter: Margareta Engge Kharismawati | Editor: Uji Agung Santosa
JAKARTA. Sama seperti tahun lalu, pemerintah tahun ini akan menerbitkan Surat Berharga Negara (SBN) dalam denominasi yen, yaitu Samurai Bond. Namun tahun ini Samurai Bond akan diterbitkan dalam dua jenis yaitu garansi dan tanpa garansi. Pemerintah akan memberikan porsi penerbitan Samurai Bond tanpa garansi hingga 50% total penerbitan.
Direktur Strategis dan Portofolio Utang Direktorat Jenderal Pengelolaan Utang (DJPU) Schneider Siahaan mengatakan, alasan pemerintah ingin menerbitkan Samurai Bond tanpa garansi hingga 50% adalah karena ingin memperluas basis investor Indonesia. Jika tahun ini porsinya 50% dan tahun-tahun mendatang porsi tanpa garansi akan diperbesar.
Selama ini, dengan adanya garansi, maka Samurai Bond yang berasal dari Japan Bank for International Cooperation (JBIC), yang dilihat oleh investor adalah JBIC sebagai pemberi garansi. Pemerintah Indonesia sendiri sebagai penjual utang tidak dilihat oleh investor.
Menurut Schneider, karakteristik investor Jepang adalah konservatif. Mereka tidak akan mau berinvestasi atau membeli surat utang suatu negara apabila peringkat utang negara tersebut belum investment grade. Namun saat ini telah ada perubahan pola investasi.
Dana pensiun sudah didorong untuk berani berinvestasi di saham. Maka dari itu, pemerintah Indonesia akan mencoba peruntungan untuk memberikan porsi 50% untuk utang tanpa jaminan. "Ini jadi penting karena kalau nanti market global US$ dollar Amerika bermasalah, kita bisa masuk saving ke yen," ujar Schneider, Selasa (20/1).
Asal tahu saja, selama ini pemerintah menerbitkan Samurai Bond melalui garansi dari JBIC. Dengan meminta garansi dari JBIC, pemerintah membayar bayaran tertentu yang dinamakan guarantee fee kepada JBIC, di samping membayar imbal hasil alias yield kepada pembeli Samurai Bond.
Pemerintah membayar biaya yang lebih mahal untuk Samurai Bond bergaransi. Sementara itu, untuk Samurai Bond tanpa garansi pemerintah hanya perlu membayar yield-nya saja.
Mengenai berapa besar Samurai Bond yang akan diterbitkan pada tahun ini, dirinya masih enggan membeberkan lebih lanjut. Hanya saja, penerbitannya tidak akan jauh berbeda dengan penerbitan pada tahun 2013 lalu yang mencapai 60 miliar yen. "Target kita mungkin masih seperti 2013 kalau bisa," tandasnya. Rencananya Samurai Bond kemungkinan akan diterbitkan pada triwulan II 2015.
Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News