kontan.co.id
banner langganan top
| : WIB | INDIKATOR |
  • LQ45923,31   14,00   1.54%
  • EMAS1.343.000 -0,81%
  • RD.SAHAM 0.05%
  • RD.CAMPURAN 0.03%
  • RD.PENDAPATAN TETAP 0.00%

Sudjanan enggan beberkan koleganya yang terlibat


Selasa, 11 Maret 2014 / 15:52 WIB
Sudjanan enggan beberkan koleganya yang terlibat
ILUSTRASI. Bursa Jumat (21/10) Akan Dimulai, Cek Saham Pilihan Hari Ini Sebelum Trading


Reporter: Gloria Fransisca | Editor: Dikky Setiawan

JAKARTA. Mantan Sekjen Kementerian Luar Negeri, Sudjanan Parnohadiningrat enggan membocorkan beberapa nama pejabat Kemenlu yang juga perlu diperiksa oleh penyidik KPK terkait kasus dugaan korupsi yang tengah membelitnya.

Sudjanan, tersangka kasus dugaan korupsi anggaran Sekretariat Jenderal Kemenlu tahun 2004-2005 masih enggan buka suara siapa saja para koleganya yang terlibat dalam kasus tersebut.

Sudjanan, yang mengenakan kemeja putih dilapisi baju tahanan KPK usai menjalani pemeriksaan penyidik, hanya memberikan pernyataan bernada perumpamaan.

Dia memberikan perumpamaan tentang tokoh-tokoh lain di balik layar konferensi yang terlibat dalam kasus tersebut, namun masih bisa menghirup udara bebas.

"Begini, dalam 17 konferensi tersebut ada panitianya, bukan? Dari 17 konferensi semua ada panitianya. Tetapi tidak satupun panitia yang dijadikan tersangka, itu bagaimana? Kenapa sekjennya yang dijadikan tersangka?" tanya Sudjanan kepada awak media, Selasa (11/3).

Sudjanan merasa, mengapa hanya dirinya yang paling bertanggungjawab atas kasus ini. Padahal, banyak nama panitia yang terlibat dalam konferensi-konferensi internasional yang digelar Kemenlu.

Namun, Sudjanan mengatakan, dirinya tidak bisa membeberkan nama-nama panitia tersebut. Dia hanya bilang, biar penyidik KPK dulu saja yang mengetahuinya.

"Itu sudah 11 tahun yang lalu, mana saya ingat. Nanti kalau saya bilang begitu, tapi orangnya tidak jadi tersangka, untuk apa saya sebutkan? Kalau KPK tidak mengambil orang itu, nanti saya fitnah dong?"

Yang pasti, Sudjanan mengklaim, tidak ada uang negara yang diambilnya.

"Bottom line-nya adalah tidak ada uang negara yang saya tilap. Kedua, harkat dan martabat negara saya angkat. Karena saya berusaha sejalan dengan kepala negara," ujarnya.

Cek Berita dan Artikel yang lain di Google News




TERBARU
Kontan Academy
Success in B2B Selling Omzet Meningkat dengan Digital Marketing #BisnisJangkaPanjang, #TanpaCoding, #PraktekLangsung

[X]
×